•Happy Reading•
.
.
.Kedua pasang ayah dan putranya yang begitu identik berdiri di depan sebuah butik pakaian yang memiliki plakat nama toko terukir di atas emas berkilauan. Ketiga mahkluk tak kasat mata mengamati dari sudut yang tidak begitu jauh, menyelediki tempat yang telah menjadi menjadi lingkungan pertama yang mereka kunjungi setelah menjamur di ruang isolasi yang begitu tertinggal dan menjadi dekadean untuk waktu yang lama.
"Ite, apa sihir pengubah warna rambut sudah selesai?" pria yang tampak lebih tua berbisik dengan suara rendah.
'Tentu' suara yang begitu kekanak-kanakan namun begitu tenang dan datar menggema di dalam pikiran pria itu, dan dia tahu itu sebuah komunikasi yang sama seperti salah satu anaknya yang seekor tukik hitam menyerupai kadal dan memiliki sepasang sayap terbentang dengan mata biru malam.
Surai hitam berkibar dengan bebas, pria itu memiliki aura yang menjanjikan, begitu dingin dan tidak peduli, namun terasa sedikit lebih lunak dan hangat yang menyenangkan. Pria itu adalah Cale Henituse dan ditangannya ada telapak mungil yang memegang erat tangannya adalah Carl Henituse, putra kecilnya. Pria kecil yang begitu mirip dengan dirinya sendiri hingga terasa seperti figur mini dirinya yang begitu terasa berbeda meski surai merah keduanya digantikan dengan warna hitam tinta tetap tidak mengurangi ketampanan keduanya.
"Ayah, sedang apa kita disini?" Suara anak itu begitu lugu dan penuh rasa ingin tahu, tidak seperti ayahnya yang begitu licik sampai ke akar-akarnya.
"Membeli sesuatu" hanya dua kata dingin terungkap dari bibir ayahnya, mereka terdiam untuk beberapa saat merasakan tatapan menusuk.
Duo yang menarik perhatian para bangsawan dan penduduk sekitar yang melewati tempat itu. Sekelompok wanita menatap intens di sisi lapak pedagang keliling untuk menatap "duda beranak satu" yang mereka perhatikan.
Biasanya seorang pria beristri akan membawa wanita atau istrinya bersamanya untuk mengunjungi butik dengan putra-putri mereka, jadi tidak aneh jika melihat seorang pria muda dengan seorang putra kecilnya memasuki butik dan di cap sebagai "Duda beranak satu".
'Oh? Dimana istrinya?'
'Pria muda yang sudah memiliki anak sebesar itu? Dimana istrinya?'
'Ckckck, anak jaman sekarang'
'Pasti istrinya sudah meninggal saat melahirkan. Anak muda yang malang.'
Bisik-bisik menyelimuti tempat itu seperti api, begitu tersulut tidak akan mudah dipadamkan. Dan, dengan gosip ini beredar Cale Henituse resmi mendapat gelar 'duda beranak satu' dengan penyamarannya di wilayah Count Calem, kerajaan terpencil di ujung benua Timur, Helion.
Tring~
Lonceng berbunyi toko berbunyi, mrnarik perhatian para pelayan dan beberapa wanita muda di dalam sana. Tidak berharap pria muda yang begitu menawan memasuki butik itu, wanita yang berada disana begitu terpanah.
" Hey, apa ini mimpi? Katakan ini mimpi dan aku tidak akan pernah bangun lagi" Seorang wanita bersurai pirang menoleh pada sahabatnya.
"Yah, kurasa kita berada dalam dunia mimpi yang sama" sahabatnya membalas ucapan wanita itu dengan wajah terpesona.
Beralih pada orang yang menjadi pusat perhatian yang pura-pura tidak tahu keadaan dan berbicara pada seorang pelayan di sana.
"Ada yang bisa kami bantu, tuan?" Pelayan itu tidak terpesona dan menampilkan senyum bisnis yang sangat ramah pada Cale.
"Ya, carikan setelan yang cocok untuk anak ini" Cale menjawab acuh sambil melirik putranya. Pelayan itu menatap sejenak putra pelanggan itu dan matanya bersinar terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The hidden son of the scum of the Count family
Hayran KurguCale Henituse ternyata memiliki Seorang anak kandung!? tapi sikap mereka sangat berbeda! fanfic yang dibuat selagi saya berperilaku Random :v