#3 Intimidated

310 55 1
                                    

Jisoo duduk di depan meja komputernya dan baru saja selesai memainkan game kesukaannya, sambil berbincang dengan Dea dan Soojin lewat voice call Jisoo mulai bersandar dan bermalas-malasan.

"Kau tidak ada niatan untuk belajar?" tanya Soojin.

"Belajar? Kan belum ada pelajaran yang di ajarkan, tapi aku sudah mempersiapkannya seperti biasa." ucap Jisoo tenang.

"Iyalah, kau memang tidak berubah dari dulu, palingan yang bakal ranking satu nanti Kim Jisoo lagi." celetuk Dea. Jisoo memang dikenal sebagai murid yang sangat pintar, ia bahkan mendapatkan ranking satu selama 3 tahun berturut-turut. Tidak ada yang tidak kenal dengan Jisoo saat mereka berada di SMP, Jisoo bahkan sempat beberapa kali mengikuti kejuaraan tentang science dan berhasil juara.

"Apakah nanti si Jisoo bakalan jadi asisten laboratorium lagi kaya kemarin?" tebak Soojin.

"Oh iya pasti, dia kan udah gini banget sama laboratorium." kekeh Dea.

"Heh heh, gini apaan?" potong Jisoo dengan tegas.

"Soulmate banget pokoknya." Dea benar-benar senang meledek kelakuan Jisoo yang mereka berdua anggap lebih dari kutu buku.

"Tidak tidak, aku mau nakal saja nanti, sudah lelah jadi anak pintar bestie." tolak Jisoo.

"Apa sih perbuatan paling nakal yang pernah Jisoo lakukan?"

"Tidak ada." pekik Soojin yang membuat ia dan Dea tertawa terbahak-bahak. Memang benar jika Jisoo bahkan tidak pernah berbuat nakal di sekolah, meskipun ketika kedua sahabatnya memutuskan untuk keluar dari lab.komputer ketika pelajaran berlangsung, Jisoo masih dengan tekun diam di dalam sana dan mengikuti pelajaran dengan alasan takut dimarahi oleh guru mereka.

"Sudah sudah kalian berdua kalo masalah membullyku tidak pernah ada habisnya." dengusnya yang kemudian mematikan telpon dan bergegas tidur.

***

"Sekarang pelajaran biologi dan sepertinya asisten lab kita sudah ketahuan siapa." bisik Dea.

"Diamlah." Jisoo masih sibuk menulisi buku-bukunya dengan identitas dan diperuntukan untuk pelajaran apa. Karena hari ini hanya ada dua pelajaran biologi dan matematika jadi ia hanya membawa sedikit barang dan sebuah laptop di tasnya. Dari sudut matanya Jisoo melihat ada pergerakan seseorang yang baru saja memasuki kelas dan berjalan pelan menuju bangkunya, semerbak harum parfum dengan aroma segar aqua tercium olehnya. Tapi Jisoo tidak benar-benar melihat dengan jelas ke arah Jennie meskipun ia tau yang tadi adalah dirinya.

"Selamat pagi semuanya." seorang lelaki yang membawa sebuah laptop di genggamannya berjalan masuk ke dalam kelas dan sepertinya ia akan menjadi guru biologi mereka, "Kita akan mulai pelajaran biologinya hari ini, panggil saja saya Mr. Seungri, silahkan persiapkan alat tulis dan laptop yang kalian bawa."

Barang mewah sudah bukan menjadi barang asing dan wah di sekolah ini jadi Jisoo merasa biasa saja ketika semua teman-teman sekelasnya mengeluarkan laptop dengan merk mahal dan keluaran terbaru sedangkan dia tetap bertahan dengan laptop yang ia gunakan semenjak SMP kelas 3, sebuah laptop merk Asas Taff.

Sesekali lirikannya jatuh ke arah Jennie, menatapnya sejenak membuat Jisoo menjadi tenang meskipun ekspresi yang gadis itu berikan tidak pernah memancarkan senyuman sedikit pun.

"Materi kita hari ini adalah makhluk hidup, semuanya pasti sudah tau dengan apa itu makhluk hidup kan ya. Ada yang bisa menyebutkan apa ciri-ciri makhluk hidup?" Jisoo tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan mudah itu jadi ia tetap fokus mengoperasikan laptopnya dan membiarkan orang lain yang menjawab.

"Ada yang bisa menambahkan?"

Tanpa sengaja dan terlihat malas Jisoo mengangkat tangannya guna membenarkan jawaban sebelumnya, "Makhluk hidup juga bereproduksi dan mengeluarkan zat sisa."

"Iya itu semua adalah ciri-ciri dari makhluk hidup dan kalian bisa melihatnya sendiri bagaimana makhluk hidup melakukan itu semua, karena manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup."

Menjadi ranking satu selama berada di SMP membuat materi ini hanyalah pemanasan untuk Jisoo, hal ini sudah berada di luar otaknya tanpa harus ia lihat lagi materinya.

"Apa itu bernapas?" tanya Mr.Seungri melemparkan pertanyaan lagi.

Jisoo mulai aktif mengangkat tangannya, "Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida."

"Tapi apakah bernapas sama dengan respirasi?"

Kini giliran Jennie yang menjawab, "Tidak, karena respirasi adalah proses pertukaran gas, oksigen, dan karbondioksida yang terjadi saat bernapas."

"Oh yang benar saja, dia sangat pintar Jisoo-ya." bisik Dea ketika ia mendengar dua orang dengan marga yang sama bergantian menjawab pertanyaan dari Mr.Seungri.

"Itu hanya kebetulan, aku hanya mengalah." Jisoo mengeluarkan smirk nya dan melihat sejauh mana Kim Jennie, gadis yang selalu ia perhatikan diam-diam itu cukup unggul di mata pelajaran biologi.

"Ada yang tau apa lagi definisi untuk respirasi selain yang sudah di jelaskan?"

"Selain itu, respirasi adalah proses biokimia, di mana sel-sel organisme memperoleh energi dengan menggabungkan oksigen dan glukosa. Kemudian menghasilkan pelepasan karbon dioksida, air, dan zat aktif Adenosine Tripospat."

"Iya betul sekali, bagaimana rumus kimianya?"

"C6H12O6 sebagai glukosa ditambah O2 sebagai oksigen akan menghasilkan O2 atau oksigen dan H2O uap air." jawab Jennie cepat. Selain biologi, Jisoo juga menyukai dua teman pelajaran ini yaitu fisika dan kimia, tapi ketika Jennie bisa memotong pengetahuannya di kelas hari ini apalagi saat ia menyebutkan rumus kimia dengan benar membuat Jisoo menjadi tidak tenang.

"Dan dia juga pintar di pelajaran kimia? Jisoo-ya, sungguh kau punya saingan." Dea kembali mengompori temannya itu dengan fakta, mengingatkan Jisoo tentang posisinya sebagai asisten laboratorium yang bisa saja terancam.

"Untuk pelajaran selanjutnya mungkin akan diadakan di laboratorium biologi di lantai 3, untuk kelas ini adakah yang berkenan untuk menjadi asisten saya?" tanpa ragu, Jisoo dengan pengalamannya segera mengangkat tangan, "Baiklah Kim Jisoo, saya percayakan laboratorium biologi padamu untuk kelas ini, kita akan ketemu di pertemuan selanjutnya dan saya juga sudah melampirkan soal yang harus di jawab secara essai, nanti malam di kumpulkan, selamat pagi."

Jisoo menyandarkan punggungnya dan menghelas napas dengan kasar, "Soojin harus mendengar ini." celetuk Dea yang kemudian berdiri dari duduknya.

"Mendengar apa?" sinis Jisoo.

"Mendengar kalau udara kompetitif di kelasnya sudah pindah kemari." kekeh Dea dan meninggalkan Jisoo sendirian.

***

The Frost - [Jisoo's Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang