Freen baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang pers dan berniat untuk makan siang di kantin saat melihat beberapa orang yang ia kenal sudah duduk disana.
"Freen.." mangkuk mie milik Lisa sudah habis tapi gadis itu masih memakan beberapa cemilan yang Rose beli, "kau baru selesai?"
"Hmm.. sebenarnya masih ada beberapa pekerjaan lagi di lab.multimedia yang harus aku kerjakan tapi kayanya besok juga masih bisa." Freen pun memesan mie karena dia sudah merasa lapar juga, "seperti ada yang kurang.." ucapnya sambil celingukan.
"Kau nyari siapa? Nyari yang itu atau yang itu?" ucap Lisa.
"Yang itu maksudnya?" ia menyadari kalau ada Becky disana, gadis yang pernah ia antarkan pulang ke rumah bersama kedua teman dekatnya, Momona dan Xochitl.
"Iya yang itu, kau mencari yang itu kan?"
"Lisa, bicara yang benar." tatap Freen dengan malas.
"Hari ini kenapa ya pada sensi semua, udah bener kan aku ngomong?"
"Siapa yang kau cari Freen? Jennie atau Jisoo?" tebak Dea karena yang tidak ada disana hanyalah mereka berdua.
"Loh kok mere.."
"Ya siapa lagi, yang tidak ada disini hanya mereka berdua, mereka sudah pulang duluan." jelas Dea agar Freen tidak lagi mempertanyakannya, "pulang bareng."
Becky yang mendengar penjelasan Dea hanya bisa melirik sejenak ke arahnya, kemudian tertunduk dan kembali memainkan ponselnya begitu pun dengan Freen, penjelasan itu membuat dadanya terasa sesak dan sakit.
"Mungkin karena rumah mereka searah," Rose berusaha untuk mencairkan suasana yang bahkan ucapannya saja seperti tidak membantu sama sekali, "ya sudah kau makan saja dulu, Freen." Rose yang melihat seorang pelayan mengantarkan makanan pesanan Freen seperti yang dilakukannya pada pesanan Lisa pun enggan menghilangkan napsu makan Freen hanya karena pembicaraan ini.
***
Jisoo mengajak Jennie datang ke rumahnya untuk makan siang bersama sekaligus membayar kesalahannya karena telah membuat Jennie merasa kesal akibat kelakuannya, mereka berdua duduk bersama di satu meja makan tanpa Nyonya Kim.
Jisoo melirik ke arah Jennie, "Jen.." panggil Jisoo pelan dan gadis itu menoleh ke arahnya, "aku minta maaf karena aku sudah membuatmu kesal hari ini," Jisoo juga tidak lupa untuk memperhatikan Eommanya, takut kalau sang Ibu mendengarkan pembicaraan mereka.
"Aku yang harusnya minta maaf karena aku sudah.."
"Tidak apa, aku juga akan melakukan hal yag sama kalau aku melihatmu melakukannya dengan orang lain." Jisoo merasa kalau memang apa yang Jennie rasakan adalah hal yang sama setiap kali ia melihat Jennie bersama orang lain.
Tidak ada perasaan lain yang ia rasakan selain senang, senang karena akhirnya Jisoo bisa mengajak Jennie datang ke rumahnya, "nanti kita ngemil di halaman belakang atau di kamarku."
"Uhukk.. uhukk.." Jennie terkejut ketika Jisoo mengatakan kata 'kamar'.
"Eh, kenapa Jen?" Jisoo menyimpan sumpitnya kemudian menuangkan air ke dalam gelas Jennie, "minum dulu minum."
"Tidak apa-apa.." Jennie segera meminum air di gelasnya dan kembali makan.
Selesai makan, Jisoo membantu sang Ibu untuk membereskan peralatan makan siang mereka, ketika Jennie hendak membantunya ia segera menggeleng.
"Jangan, kau minum susu saja sekalian jalan-jalan ke taman gih, biar aku saja." Jennie tidak bisa memaksa ketika tuan rumah yang memang menyuruhnya jadi ia menuruti perkataan Jisoo, pergi ke ruang tamu dan meminum susu yang sedari tadi ingin ia minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Frost - [Jisoo's Side]
FanficAnother side dari The Frost and The Ice. Buku ini tentang The Frost, Kim Jisoo. Manusia yang bersikap sangat dingin diluar tapi lembut dan hangat di dalam. Tatapannya pada The Ice membuat The Frost yakin kalau The Ice tidak seburuk yang ia kira, tap...