#5 Partner

252 47 3
                                    

Tringg..

Sebuah pesan masuk ke ponsel Jisoo saat semua teman sekelasnya sudah berada di dalam lab.komputer.

"Akan ada persaingan apalagi disini?"

Pesan itu di kirim dari sahabatnya langsung yang duduk jauh di depan, Jisoo hanya tersenyum simpul dan tidak terlalu khawatir kalau Jennie yang duduk di sebelahnya juga akan sama pintarnya dengan dia. Jisoo sudah biasa berkutat dengan komputer miliknya di rumah, ia menguasai dan bisa melakukan apapun yang dia inginkan dari komputernya dan mengaplikasikannya dengan pelajaran di sekolah.

"Apakah aku tidak boleh memberikannya izin untuk bisa menjadi siswa pintar?" Jisoo kembali membalas pesan Dea dan terkekeh, tapi dari sudut matanya ia justru melihat ada pergerakan dari Jennie, jadi Jisoo menoleh perlahan.

Deggg..

Mereka berdua kembali bertatapan dengan suasana yang canggung karena tiba-tiba saja mereka berdua melakukan itu tanpa ada alasannya.

"Akan ada banyak pengenalan mengenai mata pelajaran ini, di mulai dari semua nama perangkat komputer dari hal yang paling mudah seperti monitor, CPU dan aksesorisnya sampai dengan perangkat yang digunakan agar suatu komputer bisa berfungsi dengan benar seperti motherboard, VGA dan lain-lain." jelas guru mereka sambil memperlihatkan silabus yang akan mereka pelajari bersama.

"Mungkin hari ini hanya pengenalan tentang materi seperti apa saja yang akan kita pelajari untuk persiapan tes akhir nanti." Karena di akhir tahun pelajaran mereka akan diadakan tes, agar mendapatkan sertifikat yang digunakan untuk persiapan mereka bisa berkuliah atau bekerja di luar negeri, maka Jisoo memperhatikan semua pelajaran yang menjadi fokus untuk tes tersebut, "Dan kita juga akan mempelajari tentang cyber crime nanti, jenis-jenisnya dan semua yang meliputinya, contoh kecilnya apa contoh cyber crime yang tidak menguntungkan dan tidak juga merugikan bagi sang pelaku kejahatan, ada yang bisa menjawab?"

Dengan ringannya tangan Jisoo kembali terangkat di kelas ini untuk menjawab pertanyaan dari sang guru, "Salah satu contohnya adalah penyebaran virus dengan sengaja, penjahatnya tidak mendapatkan keuntungan dengan menyebarkan virus ke seluruh email orang-orang, tindakan itu juga tidak merugikan dirinya karena proses pelenyapan virus sangat cepat dan mudah dilakukan sehingga dirinya tidak akan bisa terdekteksi."

"Iya, jawaban itu bisa menjadi salah satu contoh, mungkin ada yang lain?" Jennie menambahkan jawabannya dan ada perasaan yang Jisoo rasakan di dalam hatinya, tidak lagi merasa tersaingi untuk pelajaran ini tapi ia merasa bangga kalau teman satu kelompoknya adalah makhluk pintar, keras kepala dan sangat dingin menakutkan, setidaknya ada hal yang bisa ia banggakan setelah mengenal Jennie.

Setelah kelas berjalan selama 90 menit, guru itu membubarkan kelas dan sudah terpilih siapa penanggung jawab untuk pelajaran ICT dan orang itu bukan Jisoo. Sambil membereskan alat tulis dan merapikan seragamnya Jisoo hendak keluar dari laboratorium tapi harus menunggu Jennie berdiri dari kursinya.

"Setidaknya kita akan menjadi kelompok yang sangat bagus, kau sangat pintar aku lihat-lihat sejauh ini." ucap Jisoo mulai mengakui Jennie tapi bukan sebuah senyuman atau hal lain yang mengenakan yang Jennie berikan melainkan hanya sebuah senyum sinis.

"Ya karena aku belajar, tidak hanya memperhatikanmu saja." jawab Jennie yang sudah diajak pergi keluar kelas oleh Roseanne.

"Oh memperhatikanku kah?" kekeh Jisoo saat Jennie sudah pergi menjauh.

*** 

Di pinggir lapangan basket ada banyak sekali murid seangkatannya yang berkumpul untuk menghadiri pertemuan ekskul pilihan mereka dan Jisoo yang baru saja datang bersama Lisa segera bergabung bersama mereka.

The Frost - [Jisoo's Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang