Mereka semua akhirnya memanfaatkan fasilitas dari tiket premium ini yaitu bisa beristirahat di sebuah lounge, setelah di antar oleh seorang petugas theme park, Jisoo dan kawan-kawan bisa merasakan sejuknya udara dingin di dalam ruangan.
Fasilitas yang diberikan pun cukup banyak, mulai dari minuman dingin, pendingin ruangan, televisi dan masih banyak lagi, "woahh, akhirnya aku bisa rebahan.." ucap Xochitl yang segera di susul oleh Momona, mereka berdua bersandar di sebuah sofa empuk sembari melihat teman-temannya mengambil minuman dingin dari kulkas.
"Yah, tanganku berkeringat." Jisoo sudah mengelap telapak tangannya menggunakan tisu tapi tetap saja tutup botol minumannya tidak bisa di buka.
"Sini biar aku buka." Freen mengambil botol itu dari genggaman Jisoo, dengan sekali putar tutup botolnya bisa terlepas. Tidak ada tanggapan lain dari Jisoo selain melihat bagaimana Freen sangat mudah melakukannya.
"Terima kasih." ucapnya, ini adalah kali pertama keduanya terlihat akur apalagi di depan banyak orang, biasanya hanya ada tensi tinggi dan ketegangan di antara mereka kali ini respon Jisoo terlihat sangat dingin dan tenang saat berada di dekat Freen.
Lisa perlahan mendekat ke arah keduanya kemudian ikut menikmati sebotol minuman tapi tiba-tiba, "duh, botolku susah dibukanya nih.." ucap Lisa berpura-pura, "bukain dong Freen."
"Buka saja sendiri." ucapnya acuh sembari pergi.
"Yeee, giliran dia aja dibukain giliran aku enggak." delik Lisa pada Jisoo.
"Kenapa? Cemburu?" tanya Jisoo.
"Tumben akur..." ledeknya, "biasanya kalan bertengkar saja terus."
"Entahlah," Jisoo menghabiskan minumannya, "kita jadi kan pergi bermain ke akuarium?" tanya Jisoo pada Lisa, memastikan.
"Jadi jadi, mau makan siang dulu atau langsung pergi kesana?"
Lisa berjalan menuju ke tengah ruangan dimana teman-temannya sedang bersantai menikmati minuman dingin, mereka terlihat saling berunding apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Setelah perundingan yang tidak lama, Friend mengajak semua orang untuk pergi bermain bom bom car sembari berjalan keluar dari theme park.
Dari ruangan yang sangat sejuk seketika bertemu dengan udara yang sangat panas lagi, bahkan kali ini sangat terik dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.
Jennie dan Jisoo keluar dari lounge paling terakhir, keduanya berjalan berdampingan seperti biasa, mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Aku tidak sengaja memanggilmu chagiya lalu Rose dan Dea mendengarnya." bisik Jennie, ia menggandeng tangan Jisoo dan menenggelamkan wajahnya di lengan Jisoo.
"Kau ini ada-ada saja, kok bisa sampai keceplosan seperti itu?"
"Aku tidak sengaja, aku terlalu bersemangat tadi, kau tidak marah kan?" Jennie menatap ke arah Jisoo dan Jisoo hanya membalasnya dengan gelengan.
"Aku sih tidak masalah mau kau keceplosan, di sengaja dan lain-lan aku tidak masalah sama sekali. Yang aku permasalahkan adalah apakah kau sudah siap kalau mereka tau?" ketika di tanya seperti itu, Jennie pun terdiam.
"Aku juga bingung, tapi ya sudah lah ya kalau mereka sampai tau?"
"Ya sudah.." senyum Jisoo menenangkan.
Mereka tidak perlu lagi mengantri untuk memainkan wahana yang satu ini, ketika yang lain sibuk memilih mobil yang mereka mau, Jisoo dan Jennie memilih mobil yang lebih dekat dengan pintu masuk.
"Mau kamu atau aku yang nyetir?" tanya Jennie, kalau-kalau kekasihnya mau menjadi supir.
"Tidak, kau saja, aku mau lihat selain bisa naik motor apakah kau bisa menyetir mobil juga tidak?" tantang Jisoo kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Frost - [Jisoo's Side]
FanfictionAnother side dari The Frost and The Ice. Buku ini tentang The Frost, Kim Jisoo. Manusia yang bersikap sangat dingin diluar tapi lembut dan hangat di dalam. Tatapannya pada The Ice membuat The Frost yakin kalau The Ice tidak seburuk yang ia kira, tap...