"Iya, terus kenapa? Adek sayang Mommy terus kenapa? Karna adek sayang sama Mommy terus adek disuruh minta maaf sama kak Selva dan adek mau gitu?" Kedua alis Kai menukik sangat tajam. "No Mommy, BIG NO, adek nggak mau!"
Betsy tersenyum penuh tekanan. Melihat putranya yang mengoceh, matanya juga melotot seolah tengah memarahi dirinya. Jadi, Betsy harus tertawa, menangis, atau marah?
Mau marah pun si bungsu terlampau menggemaskan.
"Apa? Mommy mau ketawain adek?"
Karena tak tahan, Betsy langsung membawa Kai kegendongannya dan mencium anak itu gemas. "Anak siapa sih ini?"
"Anak Daddy," Jawab Kai sambil memalingkan wajahnya. Kedua tangannya ia lipat didepan dada.
Terkekeh. "Marah nih, ceritanya?"
"Enggak, Kai nggak marah ... Kai cuma sebel sama Mommy karna nggak percaya sama Kai."
Betsy menatap putranya yang tengah menunduk. "Mommy liat kok, tadi adek dipukul kak Selva."
Mendongak. "Terus? Kenapa Mommy suruh Kai yang minta maaf?"
"Karna Kai anak laki-laki, Kai harus ngalah sama anak perempuan."
"Ih! Mommy jadi buta kebenaran, dong?" Kai melotot lucu kearah Betsy.
"Bukan buta kebenaran, dek. Mommy cuma nggak mau ngasih kesan jelek ke Selva yang nginep disini," Kata Betsy. "Lagian pakde Nendi juga nitipin Selva baik-baik."
"Iya, tapi kak Selva yang nggak baik."
"Adek~"
"Ndak mau! Adek mau sama bunda aja."
Betsy menghela nafasnya, lalu mengayunkan kakinya menuju ruang tamu. "Tapi inget, besok pulang."
Kai tidak menjawab, anak itu langsung turun dari gendongan Betsy dan berlari menuju Albert yang tengah menunggunya.
"Om ayahhh," Kai merentangkan tangannya kearah Albert.
Albert tersenyum, ia meraih tubuh kecil Kai.
"Ayah! Nanti kita buat tenda didepan televisi ya?"
Tertawa kecil, lalu mengecup pipi berisi anak dipangkunya. "Wah, boleh ... Nanti kita ajak Ernes sama Bunda juga."
Si kecil mengangguk semangat.
"Maafin Kai ya, jadi ngerepotin," Ujar Betsy sembari mendudukkan dirinya.
"Enggak kok, malah seneng kalo Kai mau nginep."
"Iya, Kai juga seneng," Sahut si kecil sambil memainkan kancing jas yang dikenakan Albert.
Betsy mendelik. "Adek," Tegurnya. Entahlah, ia merasa semakin pusing dengan tingkah laku Kai.
"Yaudah, kalo gitu ... Kai saya ajak pulang dulu, Juliana udah nungguin dirumah."
Betsy mengangguk. Wanita itu masih memijat pangkal hidungnya, ia pusing.
Albert berdiri, ia mengambil tas yang berisi keperluan Kai. "Saya pulang."
Kai menoleh kebelakang, lalu melambaikan tangan kepada ibunya. "Pai-pai Mommy."
***
Sesampainya dirumah Ernes, Kai langsung diambil alih oleh Juliana. Wanita itu langsung memangku Kai. Kai juga langsung disuguhi maknan seperti biasa.
Ernes, Kai, Juliana, dan Albert tengah berkumpul diruang keluarga. Dengan seksama mereka mendengarkan Kai yang bercerita tantang kejadian tadi sambil memakan puding buah buatan Juliana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena [Completed]
RandomKai nggak suka Mommy gendong adek bayi. Terbiasa menjadi anak kesayangan membuat Kai terbiasa. Kelembutan Mommy membuat Kai merasa kesal ketika pakdenya menitipkan dua anak yang selalu menempeli mommy. Kai cemburu Mommy, Kai tidak suka.