🎏With Kaizar
***
Hari sudah berganti, dan tingkah Kaizar semakin menjadi setiap harinya. Entah apa yang dilakukan tapi kenakalannya silih berganti setiap hari.
Tepat satu Minggu sudah Selva dan Vian dititipkan dikediaman Nawasena. Tidak ada perubahan, karena Kai yang tidak peduli dengan mereka.
Hari libur kali ini, Kai berencana menghabiskan waktu bersama Daddy dan kedua abangnya.
"Kai mau pergi memancing," Seru anak itu senang. Kedua tangannya terangkat tinggi diudara.
Sena dan kedua putranya turut menarik kedua sudut bibirnya kala melihat antusiasnya Kai karena diajak pergi memancing.
"Adek udah mandi belum?" Tanya Sena. "Kalo belum mandi dulu. Nanti ikannya pada terbang karna kamu bau."
Wajah si bungsu memberengut. "Kai males mandi. Dingin, dad."
"Ya pake air anget dong, sayang."
Kaizar berdiri dihadapan Charli. Anak kecil itu merentangkan tangannya. "Mandiin Abang, ya .. ya?"
Terkekeh, namun tak ayal mengangkat Kai kegendongannya. "Mana hadiahnya dulu?"
Mendaratkan kecupan dipipi kiri Charli, lalu memeluk erat leher kakaknya. Sang empu yang mendapatkan ciuman dari kesayangan Nawasena pun tersenyum lebar. Menatap penuh ejekan kearah Daddy dan adik keduanya.
"Halah, gitu aja," Cibir Maren sembari berjalan menjauh. Pemuda itu akan menyiapkan alat untuk memancing nanti.
Sang kepala keluarga menggelengkan kepalanya. "Charli, buruan."
Charli mengangguk. Berjalan menuju kamar Kai sambil bernyanyi lagu anak-anak, yang mana suara Kai ikut menyahuti.
***
Selesai memakaikan Kaizar pakaian, Charli keluar sebentar pergi ke kamarnya untuk mengambil hadiah yang sudah ia beli kemarin untuk sang adik.
Sedangkan dikamar Kai, agar tidak bosan menunggu kakaknya, Kaizar memainkan boneka Dino yang dibelinya bersama sang Daddy waktu itu.
Lama memainkan boneka Dino, Kai merasa kasihan melihat boneka itu. Mungkin lain waktu Kai akan meminta Daddy untuk membelikan teman untuk Dino.
"Dek, liat. Abang bawa apa."
Kai menoleh ke sumber suara. Kearah Charli yang menunjukkan Bucket hat yang beraksen tanduk rusa.
"Bagus banget," Puji Kai dengan mata berbinar. Anak kecil itu begitu mengagumi hadiah yang diberikan kakak sulungnya.
Duduk dipinggir ranjang. "Adek suka nggak?"
Mengangguk. "Suka!"
Charli tersenyum sambil memasangkan Bucket hat bertanduk rusa itu dikepala adiknya. Menambah kesan lucu kala Kaizar yang memakainya.
"Bentar," Charli meraih ponselnya dinakas. "Coba pose yang gemes."
Kai menurut, Lantas Charli mengambil gambar Kai yang tersenyum menampilkan gigi kecilnya kearah kamera. Ia berniat mengirimkannya kepada Albert, agar pria itu kebakaran jenggot.
"Makasih Abang, adek suka. Pake banget."
"Ayo kebawah," Menuntun Kai.
Disela-sela langkahnya, Kai mengajukan pertanyaan. "Abang nggak mandi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena [Completed]
De TodoKai nggak suka Mommy gendong adek bayi. Terbiasa menjadi anak kesayangan membuat Kai terbiasa. Kelembutan Mommy membuat Kai merasa kesal ketika pakdenya menitipkan dua anak yang selalu menempeli mommy. Kai cemburu Mommy, Kai tidak suka.