Kai menatap papan tulis malas. Entahlah, tidak disapa Mommy pagi tadi membuat Kai merasa kemas. Seperti, ada yang kurang dihidupnya.
Ia melirik kesamping, menatap Ernes yang begitu tekun mencatat semua materi yang diberikan oleh guru mereka.
Ernes adalah anak yang paling rajin.
"Ernes, Kai bosen," Rengek Kai sambil menidurkan kepalanya dipaha Ernes.
"Sabar ya," Mengusap kepala Kai. "Bentar lagi istirahat kok."
Kai mengubah posisinya menjadi menyamping. Anak itu menenggelamkan wajahnya diperut Ernes.
Ernes diam saja. Ia membiarkan Kai melakukan sesuka hatinya. Daripada ujung-ujungnya rewel dan mogok sekolah.
Guru yang mengajar pun memaklumi Kaizar. Anak itu yang paling muda dikelas. Jadi, wajar saja kan.
"Anak-anak, tugas ini dikumpulkan setelah istirahat, ya ... Sekarang kalian boleh istirahat. Dan jangan sampe telat masuk kelas, oke?"
"OKE"
Guru itu langsung berlalu meninggalkan semua muridnya yang tengah meloncat antusias untuk menjemput waktu istirahat.
Menepuk pipi Kai. "Ayo, katanya mau istirahat."
"Adek nggak bilang mau istirahat."
"Lah? Terus mau ngapain?" Merapihkan rambut Kai. "Ayo, udah ditunggu Ajar sama Justin."
"Jajannya dibayarin Ernes, ya?"
"Boleh ... Yaudah ayo, mereka udah ke kantin duluan."
Kaizar beranjak, begitupun dengan Ernes. Yang lebih tua menggandeng tangan yang lebih kecil. Keduanya berjalan beriringan menuju kantin, dihiasi dengan pertanyaan aneh Kaizar yang dijawab oleh Ernes penuh kesabaran.
"Sana, kamu duduk sama Ajar dulu. Aku mau pesen makan buat kita."
Kai mengangguk. "Jangan lupa susu kotak rasa coklat," Setelah berpesan, Kai langsung berjalan mendekati meja Ajar dan Justin.
"Ernes mana?"
"Lagi pesen," Balas Kai sambil mendudukkan dirinya.
Keduanya mengangguk, lalu melanjutkan memakan makanan mereka. Sedangkan Kai, ia menidurkan kepalanya diatas meja.
Tak lama kemudian sebuah nampan berisi dua piring nasi kuning diletakkan tepat didepan wajah Kaizar. Sudah pasti, pelakunya adalah Ernes.
"Ini susunya," Meletakkan susu. "Tapi makan nasi dulu, baru boleh minum susu."
"Nanti kalo Kai haus?"
"Minum ini," Kata Ernes sambil meletakkan satu botol air mineral.
Kai mulai memakan makanannya, meskipun menggerutu. "Ish! Nyebelin."
Terkekeh. "Kata Bunda air putih itu bagus buat kesehatan."
"Tapi Kai jadi pipis terus."
"Bagusnya karna jadi pipis terus itu, Kai. Gitu aja nggak tau," Sahut Justin.
"Maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena [Completed]
LosoweKai nggak suka Mommy gendong adek bayi. Terbiasa menjadi anak kesayangan membuat Kai terbiasa. Kelembutan Mommy membuat Kai merasa kesal ketika pakdenya menitipkan dua anak yang selalu menempeli mommy. Kai cemburu Mommy, Kai tidak suka.