-•GEMINTANG•-
Sudah 13 menit sejak pesawat itu lepas landas dari bandara. Sebelumnya sempat terjadi turbulensi yang menyebabkan gangguan pada pesawat.
Disaat turbelensi yang terjadi, diruang kokpit pun terjadi kesulitan ketika meminta Koordinat pesawat terhadap pihak ATC
"Kep, thrust lever kanan tidak bergerak, bagaimana ini," ucap co-pilot dengan panik.
"Langsung saja hubungi ATC untuk minta rute pesawat"
"Baik" ucap co-pilot mencoba menghubungi pihak ATC.
"Tes...tes...Aircraft Tower Control here..."
"Tes....Air 182 here"
"ada apa pak?"
"Pak kami meminta izin untuk naik di ketinggian 17.000 kaki"
"Dengan tujuan kemana pak? Lalu kenapa bapak meminta untuk naik ketinggian?"
"Singkatnya, saat ini pesawat kami mengalami masalah pak, jadi saya meminta izin untuk naik ketinggian, karena ini darurat."Pihak ATC diam beberapa detik, sampai akhirnya ia kembali bersuara. "Air 182 diizinkan naik ketinggian 19.000 kaki di atas permukaan laut"
"Oke tower, thank you"
Tutttt
Setelah meminta izin, pesawat itu pun naik di ketinggian 19.000 kaki. Namun ketika berada di puncak kondisi pesawat kembali tidak stabil.
"Tapi kept, kemudi semakin menurun"
"Naik naik naik, kita tetapkan untuk naik!" ucap kapten ahmad memberi intruksi
"Oke, kept" jawab sang co-pilot, namun tanpa sengaja ia membelokkan kemudi nya kearah kanan.
"Jangan dibeloki–"
"Captain, Captain, Captain!"
Tak lama terdengar suara alarm berbunyi. Yang membuat seluruh awak semakin panik. Dan sang pilot pun semakin sulit untuk mengkondisikan kemudi pesawat. Kapten ahmad yang tidak ingin menyerah begitu saja. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjaga kestabilan pesawat.
"Mayday! Mayday! Mayday!"
Grekk
Kapten ahmad menoleh ke kanan dan memanggil pramugara danis. "Danis danis, tolong kondisikan para penumpang segara!."
"Baik kep," ucap sang pramugara berjalan mundur dan meraih mikrofon. Gambaran yang pertama ia lihat di tempat duduk para penumpang yaitu sudah terjadi banyak kebisingan. Sampai atensinya menatap kearah pramugari indy, Nadira dan pramugara angga yang saat itu mulai kesulitan menenangkan para penumpang.
"Bapak, ibu, kami mohon tenang, pilot sedang berusaha keras untuk menstabilkan kembali pesawat." Ucap Indy.
"Kalau tau begini, saya gak akan mau naik pesawat yang mesinnya rusak." celetuk wanita paruh baya itu kepada Indy.
![](https://img.wattpad.com/cover/336208147-288-k712627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINTANG
Historical Fiction(SEDANG DIREVISI) Untuk yang hilang ditelan lautan. Yang pergi tanpa sepatah kata, yang meninggalkan kenangan serta duka, Yang raga nya tidak akan pernah ada lagi, yang bayangnya sudah tak lagi mengikuti raga yang hilang. Raga Yang menyatu didasar...