11|| bukan kamu

174 115 77
                                        

-•GEMINTANG•-




"HAA!" teriakan yang menggema di contest area menampilkan sosok Satria yang kewalahan bertarung melawan saingannya yang terbilang cukup kuat.

Teriakan semangat yang Siska dan teman-teman Satria berikan itu masih sangat terdengar di area.

"Ayooo Satriaaa!!"

Satria menyelending bagian kaki bawah dan membuat sang lawan terjatuh, dan menimbulkan sorakan yang hebat.

Ketika sang lawan berdiri kembali, dengan cepat ia menghantam tubuhnya, dan lagi-lagi lawannya itu terjatuh. Hingga, dapat satria lihat, deru nafas yang berasal dari lawannya itu sangat hebat.

"GEUMAN!"
(Selesai!)

Teriakan yang berasal dari wasit membuat keadaan yang tadinya ricuh kini hening. Sampai akhirnya keheningan itu diganti dengan sorakan gembira.

"SATRIAAAAAAA BAGUS NAKK"

"GUSTIIII, INI BARU TEMEN KU"

"WOOOO HEBAT SATRIAAAA"

begitulah kira-kira teriakan yang terdengar. Ketika babak kedua selesai. seluruh peserta diarahkan untuk beristirahat. Siska dan Dania yang melihat Satria berjalan kearah luar, segara menghampirinya.

"Satriaaaa!!!" pekik siska yang membuat Satria menolehkan kepalanya.

Brukkk

"Hebat banget anak tante inii" ucap Siska menubruk tubuh Satria yang berkeringat.

Satria tersenyum menampilkan eye smilenya dan mengangguk. "Hehe, iya dong Satria gitu"

Dania yang menyimak percakapan itu terkekeh "ga sangka, kamu hebat juga ya sat" ucapnya menepuk punggung Satria.

"Makanya tante jangan lihat mas Tama terus..." ucapnya melunturkan senyuman manisnya.

"Iya iya tante minta maaf."

"Iya, oh iya tan...mas Tama naik pesawat apa? Aku belum tau loh"

Siska menatap Dania, dan di angguki olehnya. "Tama naik Air182, kayanya sih udah sampai, tapi belum ada telfon masuk, Kenapa memang?"

Satria mengangguk paham dan menundukan kepalanya. " padahal aku mau kasih kado buat mas Tama"

Dania yang mendegar itu terkekeh dan menepuk singkat lengan keponakannya itu. " masih lama loh, kamu ini, lagian kan sekarang kamu yang ulang tahun."

"Ya nggak apa-apa dong...dari pada aku nggak kasihin ke mas Tama. " Ucapnya.

~perhatian, untuk seluruh peserta diharapkan untuk memasuki area karena penentuan pemenang akan segera dimulai~

Ketiganya mendongakkan kepala. Dania dan Siska menatap Satria yang saat itu juga sang empu menatap mereka berdua. Lalu ketiganya tersenyum. "Nahh, ayo ayo, semangat. Kalahin lawan mu itu sampai kamu dapet emas," ucap Dania mendorong tubuh tinggi Satria.

Para penonton yang tadi bepergian kini kembali duduk untuk menyaksikan pertandingan selanjutnya. Dan Satria pun sudah ada di bibir area bersiap untuk masuk.

"Sijakk!!!" Ucap wasit itu.
(Mulai!!!)

Satria memasang kuda-kuda dan Menjaga jarak dengan lawannya beberapa langkah, hingga akhirnya ia berlari dan menggerakkan teknik momtong, yaitu pukulan yang mengarah ke tengah, dan membuat sang lawan tersungur.

Ia kembali memasang kuda-kuda, lalu belum sempat ia menarik nafasnya, sebuah tendangan mendarat dibagikan Ulu hati dan tanpa sengaja bagian pelipisnya ikut terpukul oleh lawan dan mengeluarkan darah, membuatnya terjatuh dan meringis kesatikan.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang