12|| gone

162 96 81
                                    

-•GEMINTANG•-


Happy reading...

"Tersayatnya hati yang meraung-raung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tersayatnya hati yang meraung-raung. Suara isak tangis yang riuh, adanya perayaan kehilangan seseorang yang telah pergi. Suara isak tangis yang riuh itu mencekam di telinga walau nyatanya sunyi, namun sangat berisik di kepala. Menyalahkan diri sendiri, atas apa yang telah terjadi, semua tak mungkin bisa kembali. Kini semua berduka di titik sendu yang gelap tanpa hadirnya lagi disini…sebagai pengganti malam yang redup"



















-•GEMINTANG•-

Laju motor yang melesat cepat di jalan raya membuat siapa saja yang sedang mengemudi terkejut ketika motor itu melewatinya dengan kecepatan penuh. Satria, menaiki motor tersebut dengan cepat hingga mendahului kendaraan di sekitar nya di keadaan yang macet.

"Ya tuhan, aku mohon kembalikan mas Tama"  umpatnya yang kini menangis dibalik helm full face nya. Pikirannya sangat kacau, ia tidak bisa berhenti untuk menangis dan menyebut nama Tama. Sejak meninggalkan area contest Satria tidak berpikiran untuk menerima medali, justru ia lebih memilih pergi untuk mencari informasi. Entah kemana dia pergi tetapi saat ini ia ingin memastikan kembali apakah kecelakaan itu benar adanya?.

Cukup lama akhirnya ia berhenti di sebuah gedung besar dan segera memarkirkan motornya di parkiran kemudian berlari memasuki bandar udara, tempat terakhir kali Tama berangkat siang tadi. Saat memasuki bandara, seluruh pasang mata sesekali menatap Satria dengan aneh, pasalnya dobok putih yang sedikit ada bercak merah masih ada disana, apalagi ditambah dengan isak tangis nya, membuat orang lain terus memperhatikan ya.

Dari kejauhan salah satu staff laki-laki yang terus memperhatikan Satria mencoba menghampiri laki-laki yang terlihat kacau-balau dan berlarian entah ingin kemana itu.

"Mas...ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" Ucapnya memegang bahu satria yang bergetar.

Satria menoleh dan memegang tangan staff itu dengan kuat. "Pak, penerbangan Pesawat dari bandar sini ke bandar udara surya airport sudah landing belum ya?"

"Pesawat Air 182 yang berangkat pukul 13.30 siang tadi kah mas?" Tanyanya.

dan dengan wajah yang sudah pucat Satria mengangguk dengan cepat."iya itu benar pak, a-apa sudah landing ya?"

Staff itu menundukan kepalanya, sangat berat untuknya mengatakan hal ini. Ia mengusap kembali bahu Satria dan ditepis kasar olehnya.

"Ada apa pak? Saya tanya pesawat itu sudah landing belum, kenapa diam?"

"Dengan berat hati, saya, serta para staf yang lain ucapkan  mohon maaf yang sebesar-besarnya, tetapi dari informasi yang kami dapatkan dari bandar surya, pesawat Air 182 dikabarkan gagal untuk landing dan pilot kami dikabarkan kehilangan contact saat menghubungi pihak atc saat  waktu kurang lebih 30 atau 40 menit setelah pesawat itu lepas landas. Dan dikabarkan juga pesawat jatuh di daerah  Kepulauan yang terletak di laut jawa sebelah utara mas."

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang