tujuh

606 35 0
                                    

Happy Reading...

Tok...tok...tok

Kamar Haerin diketuk ada suara kakaknya dari luar Haerin langsung bangkit untuk membuka pintu, ternyata mingyu dan woonzi sudah siap dengan pakaian rapi sekarang, mungkin mereka akan pergi.

"Apa?" tanya Haerin, mingyu berdiri tegap di depan pintu kamar Haerin dengan baby Jinny di gendongannya.

"Haerin kita titip jiji ya, kita mau pergi jadi nitip jiji bentar." jawab mingyu dan Haerin hanya bisa pasrah yang lain sudah pulang kekota masing-masing jadi mau tak mau Haerin yang harus jadi korban merawat Jinny.

Haerin membawa Jinny masuk ke kamarnya saat mingyu dan woonzi sudah pergi kebawah, ia merebahkan Jinny di kasur miliknya lalu ia juga ikut merebahkan diri disamping bayi 3 bulan itu. Haerin mengelus perut buncitnya karena rasanya bayinya terus menendang.

Tingg...

Haerin yang sudah hampir terlelap kembali membuka mata lagi karena notifikasi ponselnya. Ternyata itu pesan grup dari sahabat-sahabatnya yang menanyakan kabarnya, ia mengambil ponselnya kemudian ikut nimbrung disana.

"Huaa... hiks... hiks..." Tangis Jinny yang nyaring memenuhi isi kamar Haerin, Haerin sempat terkejut tapi dengan cepat ia menggendong Jinny.

"Keponakan aunty kenapa nangis, cup cup laper ya? Kita ambil susu dulu ya kebawah." ucap haerin, Jinny masih menangis digendongan Haerin.

Haerin keluar kamar dan menuju tangga untuk kebawah. Ia turun dengan hati-hati Karena ia sedang hamil dan juga sedang membawa bayi, sesampainya didapur ia meminta tolong bibi song karena tangannya sedang menggendong Jinny.

"Jay ikut kak mingyu ahjuma?" tanya Haerin, sebelum bibi song menjawab Jay sudah lebih dulu memanggil nama Haerin bocah itu berlari kearah Haerin.

"Tante Haerin, Jay laper mau mam." adu anak itu saat sudah berada di depan Haerin, Haerin menyuruhnya untuk duduk di kursi samping dirinya.

"Tunggu ya, Tante mau ambil tempat tidur khusus Jiji kamu tunggu disini ya." ujar Haerin, Jay mengangguk patuh. Haerin mengambil kasur itu lalu membernarkan posisinya kemudian merebahkan Jinny disana, Karena lama Jay menyusulnya dengan botol susu ditangan anak itu.

" Jay Tunggu sini dulu ya sama jiji, Tante ambilin Jay makan dulu." Jay mengangguk patuh kemudian bermain dengan bayi perempuan gembul itu.

"Kok kaya enak banget, ini enak gak si? Mau nyoba tapi kata mama ini gak enak."
Jay mencurahkan isi hatinya tentang dirinya yang sangat penasaran dengan asi sang mama tapi mamanya bilang ini tidak enak, jika tidak enak kenapa adiknya ini sangat suka dan hampir tiap jam meminum itu.

"Jay ini makanannya, mau makan sendiri atau disuapin?" Tanya Haerin, suara Haerin menyadarkan Jay dari lamunannya.

"Suapin aja Tante, tadi ada ahjuma sama ahjusi yang nanyain Oma sama kakek, Tante." seru Jay saat mengingat bahwa ada orang asing yang menanyakan johnny dan chita.

"Sekarang Jay makan siang, kalo ada yang nanyain Oma sama kakek jawab aja mereka pergi ke Chicago selama sebulan."

"Tante kok om Dery ikut Oma sama kakek? Om Dery kan sudah besar kenapa dia masih suka ikut-ikut?" Tanya Jay dengan mulut yang penuh dengan makanan, Haerin memperingati Jay untuk tidak bicara saat makan.

Suap demi suap Jay habiskan, setelah makan Jay awalnya ingin bermain tapi dengan cepat Haerin mencegah karena Jay belum tidur siang. Jinny sudah tidur sejak botol susu berada di mulutnya.

Akhirnya setelah membutuhkan perjuangan yang menguras tenaga. Akhirnya Jay tidur setelah merengek kepada Haerin untuk tidak tidur siang dan dia ingin bermain.

💥💥

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii
Kyleen_jinji

Buat yang gak paham, yang pertama itu akun pribadi aku kalo kedua sama ketiga itu akun aku buat promosi atau bisa juga konten-konten lainnya😀

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

you and me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang