sembilan

602 37 0
                                    

Happy Reading...

Sesuai apa yang dikatakan hendery semalam, mereka akan pergi ke supermarket untuk belanja bulanan yang diperintahkan oleh Chita. Haerin sudah siap sedari tadi, tapi hendery masih belum bangun padahal ini sudah pukul 12 siang.

Setelah mengantar mingyu dan woonzi kebandara hendery kembali tidur dan belum bangun hingga siang ini. Haerin sudah mencoba segala cara agar hendery bangun, tapi karena hendery tidur seperti mati jadi ia tidak bangun. Ada satu cara yang terlintas dipikiran haerin, tangan lentiknya mencapit hidung hendery, salah satu sumber kehidupan hendery. Tak butuh lama hendery langsung bangun dengan nafas terengah-engah.

"Astaga Haerin! Kakak hampir mati karena gak bisa nafas." protes hendery, Haerin acuh karena salah kakaknya yang susah dibangunkan.

"Salah kakak susah bangun, sekarang mandi habis itu berangkat. Ini udah kesiangan kak."

Saat hendery mandi Haerin menyiapkan pakaian hendery sudah jadi rutin jika mamanya sedang tidak ada dirumah, hendery itu selalu disiapkan oleh Haerin maupun Chita. Haerin memilih pakaian yang senada dengan miliknya, setelah menyiapkan pakaian ia keluar kamar menuju dapur.

Saat didapur ia melihat bibi kang sedang mencuci piring, rumah sangat sepi karena tidak ada teriakan atau tangisan Jay maupun Jinny. Haerin jadi merindukan dua bocah itu, ia duduk di kursi meja makan, ia merasa lapar karena ini sudah waktu makan siang. Karena hendery terlalu lama jadi Haerin makan lebih dulu, bibi kang tersenyum melihat Haerin makan dengan lahap.

"Widih, makan sendirian gak ngajak." cibir hendery saat menemukan Haerin di meja makan, ia duduk disebelah Haerin.

"Mau?" Tanya Haerin sambil menjulurkan sendoknya yang berisi makan kearah hendery, pria itu mengangguk dan menerima suapan Haerin.

Jadilah mereka makan sepiring, Haerin menyuapi hendery karena hendery fokus bermain game di ponselnya,agar tidak bosan kata hendery soalnya nunggu Haerin makan itu lama.

Mereka sudah diperjalanan ke supermarket, Haerin hanya bersenandung kecil karena bosan. Ia melihat list belanjaan yang akan dibeli, tidak terlalu banyak.

"Kak gimana Kita jalan-jalan ke Paris?" ujar Haerin.

"Jangan aneh-aneh kamu, dimarahin mama. Kita gak pernah kemana-mana tanpa sama mama dan papa, kalo kakak si udah biasa keluar negeri karena urusan bisnis." jawab hendery, Haerin tertawa ia hanya bercanda.

Hendery  turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Haerin. Mereka berjalan bergandengan, Haerin mengayun-ayunkan gandengan tangan itu.

Pertama-tama Haerin menuju sayur-sayuran, hendery mendorong troli selagi Haerin memilih-milih barang. Troli itu terus memenuh dan tak terasa semua barang sudah dibeli, mereka berjalan menuju kasir.

Haerin memperhatikan semua belanjaan yang dihitung oleh kasir, kasir itu tersenyum saat sadar bahwa Haerin memperhatikan gerak-geriknya.

"Kalian serasi, bentar lagi jadi ayah." ucap kasir itu ramah, hendery sempat terkejut tapi sejenak kemudian dia terkekeh.

"Terimakasih, kita permisi dulu." pamit Haerin, mereka keluar dari supermarket.

Hendery memasukan semua belanjaan kedalam mobil kemudian ikut masuk juga. Mereka langsung pulang karena tidak ada urusan lagi setelah ini, mereka didalam Supermarket memakan waktu hampir 2 jam.

"Kak bawa masuk ya, aku duluan soalnya pusing." ujar Haerin saat mereka sudah sampai dirumah, hendery mengangguk.

haerin duduk di sofa ruang keluarga dan menyalakan televisi, ia memutuskan untuk menonton drakor yang sedang trending. Tak lama hendery ikut bergabung setelah mengantarkan Belanjaan kedapur, hendery mengusap rambut Haerin lembut.

"Seminggu lagi ada konser black pink, kakak udah ada tiket. Kamu mau nonton sama kakak? Tiket konser vvip." ujar hendery, Haerin lantas menatap hendery serius, tidak ada kebohongan hanya ada ketulusan.

"Aespa juga konser tapi aku gak tertarik soalnya bikin cape."

"Ayolah temenin kakak, kalo kamu gak mau tiketnya kakak kasih ke Karina sama mina aja"

"Yaudah oke, aku temenin kakak tapi Karina nonton konser black pink di Thailand sama Jesica."

"Jesica sama Raina nonton konser dichina, di Thailand sama dikorea Haerin."

"What!! Mereka gak ngajak aku."

"Yaudah kalo mau siapin semua keperluan kamu, mama sama papa pulang 3 hari lagi."

"Yaudah kalo gitu, kak perut aku keram. Elusin dong." rengek Haerin, hendery mengangguk kemudian mengelus perut Haerin.

"Jangan suka angkat yang berat-berat."

"Kita ke Jepang yok kak."

"Kenapa kamu makin aneh si dek, tadi ke Paris sekarang Jepang. Kenapa kamu mau nyusul Meera?"

"Ngapain Meera ke jepang?"

"Dia tunangan sama Lucas"

"Astaga kenapa orang-orang pada buat kejutan."

"Sebenarnya dia udah bilang sama kakak buat Dateng sama kamu, tapi kakak lupa hehe."

Setelahnya mereka lanjut fokus menonton film yang ditayangkan, tak lama ada suara dengkuran halus. Haerin tertidur pulas dengan bersandar di bahu hendery, hendery terkekeh melihat wajah damai Haerin saat tidur ia mengangkat tubuh mungil Haerin untuk dipindahkan ke dalam kamar. Bersyukur karena kamar kamar Haerin sekarang sudah pindah kebawah.

Sebelum keluar ia mengecup puncak kepala Haerin, setelahnya ia keluar menuju kamarnya sendiri.

"Gw bakal balas dendam sama Lo bajingan." geram hendery sebelum naik keatas menuju kamar miliknya.

💥💥

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii
Kyleen_jinji

Buat yang gak paham, yang pertama itu akun pribadi aku kalo kedua sama ketiga itu akun aku buat promosi atau bisa juga konten-konten lainnya😀

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

you and me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang