lima belas

567 33 1
                                    

Happy Reading...

"HUAAAA, mama jay jailin aku hiks..."

Hari masih pagi tapi Haerin sudah mendengar pertikaian Jay dan minyeon. Kedua anak itu selalu saja berantem, ini adalah akhir tahun jadi keluarga Haerin datang lebih dulu untuk tahun baruan bersama.

Haerin mendekati minyeon yang sedang menangis, sedangkan Jay cengengesan masih mengganggu minyeon yang sudah menangis. Haerin membawa tubuh mungil minyeon ke gendongannya, hidung anak itu merah dan wajahnya merah.

"Jay kamu mandi, minta dimandiin sama Tante karina aja." ujar Haerin, Jay segera melesat kekamar Karina untuk menghindari amukan maut minyeon.

"Cup,cup diem ya Jay udah pergi, kita jenguk Vivi aja ya." bujuk Haerin kepada minyeon yang sudah lumayan tenang, minyeon mengangguk.

Mereka berjalan menuju ruang tengah yang sudah dipenuhi oleh keluarganya, Haerin melihat Vivi yang sedang digendong oleh yoona. Haerin duduk disamping hendery, kakaknya itu fokus pada ponsel hingga tidak sadar jika ada Haerin disampingnya.

"Fokus banget, wah baunya bentar lagi punya kakak ipar." seru Haerin, hendery terkesiap mendengar suara Haerin.

"Ini keponakan om kenapa nangis?" Hendery mengabaikan ucapan Haerin, ia mengalihkan topik.

"Jay jailin minyeon, dia bilang kalo jadi anak bungsu itu gak enak. Katanya beban.." adu minyeon kepada hendery, minyeon sudah pindah ke pangkuan hendery.

Tingg....

Belum sempat Haerin membuka suara ponselnya berbunyi, ia segera memeriksa tau itu penting. Ternyata yang mengirimnya adalah

Mark Jung.

Mark

|Kita bisa ketemu gak?
10.03

Mau ngapain kak?|
10.05

|Kalo bisa bawa Vivi,
|Aku mau bicara sama kamu
10.06

Mau sekarang?|
10.07

|Iya sekarang
10.07

Kak Mark lagi dimana|
10.08

|Deket rumah kamu
|Didalam mobil, ditunggu
10.09

Aku belum mandi kak|
10.10

|Gapapa, bawa Vivi
10.10

Haerin menghela nafas panjang, ia tidak enak mengambil Vivi dari Yoona. Tapi mau bagaimana lagi Mark sudah menunggunya. Haerin akhirnya bisa mengambil Vivi dengan alasan jika ia harus mengajak Vivi keluar sebentar,agak aneh hanya itu alasan yang dimiliki Haerin.

Haerin keluar dari rumah celingak-celinguk mencari mobil Mark, akhirnya ia menemukan mobil pria itu di dekat toko. Ia segera masuk tanpa permisi, hari sudah panas jadi ia langsung masuk.

"Mau apa?" Haerin langsung bertanya apa tujuan Mark sebenarnya, Mark memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

"Sebelumnya aku mau minta maaf soal kejadian waktu itu, aku saat itu pusing karena ingatan aku ilang. Ditambah Jeno dan Raina yang bertingkah, aku beneran minta maaf." jelas Mark, Haerin menghela nafas berat padahal ia sudah lupa dengan kejadian waktu itu.

"Jangan di bahas lagi, aku udah maafin kak Mark." ucap haerin.

"Terus apa urusannya sama Vivi?" Lanjut Haerin.

you and me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang