delapan belas

535 28 0
                                    

Happy Reading...

"Mina jangan dijailin terus adiknya." frustasi Yoona, sedari tadi Mina terus menjahili minyeon dan berhasil membuat anak itu menangis.

"Mina dari pada kamu gak ada kerjaan mending bantuin aku sini." sahut hendery menarik pergelangan tangan Mina, sang empu protes karena belum menyetujui tapi sudah ditarik.

"Mau kemana sih Dery? Aku belum jawab setuju apa gak loh" protes Mina, hendery membawa Mina kedalam kamarnya Mina mengernyit heran kenapa hendery membawanya kesini pikir Mina.

"Nah ayo bantuin beresin, udah 2 Minggu gak di bersihin soalnya males, hehe" melihat wajah tanpa dosa hendery membuat Mina ingin menyumpal mulut hendery dengan bola mainan Jay.

"Males, kamu sendiri aja aku mau tidur cape, bye" tolak Mina, saat hendak keluar lengannya dicekal oleh hendery, pria itu mengeluarkan jurus aegyo nya dan membuat Mina ingin muntah.

"Ayolah, nanti di bayar"

"Gak, dibayar-dibayar kamu pikir aku pembantu"

"Yaudahlah kalo gak mau, padahal niatnya mau ngajak nonton konser Suju, tapi ditolak, apalagi tiketnya dibeliin" goda hendery, Mina langsung berbalik dan menghampiri hendery dengan mata berbinar.

"Beneran?!"

"Gak, kamu kan gak mau"

"HAERIN, kesini" teriak hendery.

Tak lama anak itu datang dengan muka bantalnya, matanya langsung melotot saat melihat kamar hendery seperti kapal pecah. Ia tau apa tujuan hendery memanggilnya untuk apa, ia segera ingin kabur tapi tangannya di tahan oleh hendery.

"Haerin~ bantuin bersihin dong" melas hendery, ia terlalu malas untuk membersihkan sendiri.

"Males kak, panggil maid aja aku lagi males" Haerin masih belum sepenuhnya sadar dan berniat ingin tidur lagi.

"Bibi lagi izin semua, termasuk supir izin tahun baruan" jawab Mina, oh iya itu Haerin lupa.

"Yaudahlah ayo, kita bertiga ya" melas hendery, Haerin dan Mina diam ditempat tanpa minat membalas hendery.

"Gak!" Jawab Mina dan Haerin bersamaan.

"Ayolah, cape nanti kalo bersihin sendiri, nanti nonton konser. Dibayarin"

"Tetep gak, aku cape" Haerin kemudian kembali Kekamarnya disusul oleh mina yang juga keluar dari kamar hendery.

Hendery menghela nafas pasrah kemudian bergerak membersihkan kamarnya seorang diri, ia mengambil baju yang berserakan dilantai kemudian menaruhnya didalam box pakaian kotor.

"Gini amat nasib jomblo, bukan jomblo karena gak laku tapi karena gak ada yang masuk" monolog hendery kemudian lanjut membereskan tempat tidurnya.

💥💥

Haerin sekarang sedang bersama sahabatnya di halaman belakang rumah, Haerin duduk ditepi kolam sambil bermain air.

"Haerin~" panggil Jesica, Haerin menatap kearah Jesica yang sedang menatapnya dengan mata berbinar.

"Hm"

"Mana janji kamu, katanya mau liatin Vivi sama aku~"

"Nanti dia lagi tidur"

Jesica mengerucutkan bibirnya dan membuat Raina yang ada disana bergidik melihat Jesica yang terkenal galak sekarang seperti anak kecil. Haerin terkekeh melihat tingkah lucu Jesica, ia menangkup pipi itu kemudian tersenyum.

"Nanti ya, kalo kamu penasaran liat Mark aja soalnya Vivi mirip sama dia" jawab Haerin santai.

"Ngapain ngeliat Mark, kaya gak ada kerjaan"

"Yaudah kalo gak mau, salah kamu datang pas jam tidur Vivi"

"Ayolah eyin, aku penasaran loh sama muka keponakan aku~" melas Jesica, Raina yang sedari tadi sibuk main game Diponselnya juga ikutan jengah. Ia membuka galeri kemudian memperlihatkan Poto Vivi kepada Jesica, mata Jesica tadi berkaca-kaca sekarang berbinar dan tersenyum lebar.

"Astaga, kenapa lucu banget jadi pengen liat aslinya" Jesica bergelayutan dilengan Haerin karena gemas melihat Poto Vivi.

"Apasih lebay banget" cibir Raina, dan ditatap tajam oleh Jesica.

"Aku mau kekamar kamu mau tidur" jesica ngambek gara-gara Raina, Haerin dan Raina Panik saat Jesica udah mulai naikin tangga. Bisa berabe kalo sampe jesica ketemu sama Tiffany, Viv lagi sama Oma Tiffany dan sekarang Jesica udah didepan pintu.

Jesica hampir saja membuka pintu itu tapi lebih dulu ditahan oleh Haerin, dengan teganya Haerin membekap mulut Jesica kemudian menarik Jesica menjauh.

Saat dirasa sudah aman, Haerin dan Raina melepaskan Jesica. Muka Jesica sudah merah karena menahan tangis dan amarah.

"Apasih! Tadi udah hampir kebuka juga!" Protes jesica sedikit berteriak.

"Kalo Vivi dikita gapapa, tapi sekarang di Oma" ucap Raina memberi pengertian, jesica tidak jadi marah tapi dia bernafas lega, bagaimanapun juga ia pernah dimarah Oleh Tiffany karena terlalu sering mengajak Haerin.

"Makasih loh, Kalo gak udah habis aku ditangan Oma"

"Udahlah mending keruang tengah tidur, ngantuk" ucap haerin, meninggalkan sahabatnya di bawah tangga.

💥💥

Tak dipungkiri ternyata ucapan Haerin tadi tidak main-main, mereka tidur diruang tengah dengan lesehan di karpet dan Ada juga yang dilantai. Haerin bangun lebih dulu dan dikejutkan dengan wajah hendery didepannya, ia menatap sekeliling hanya ada mereka dan jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Jesica dan Raina juga ada disana, Haerin Bangkit karena perutnya sudah meronta-ronta minta diisi.

💥💥


TBC

Tiga chapter lagi menuju end, ada yang mau kalian sampaikan tentang cerita ini atau kritikan sedikit. Ada yang bisa tebak gimana endingnya? Kalo kalian penasaran tunggu chapt selanjutnya 😘🤟

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii
Kyleen_jinji

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

you and me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang