Vivian terbangun dari tidurnya, seolah telah menjadi kebiasaan Vivian langsung bangun terduduk, ia melihat sekeliling. Kini Vivian berada di dunia aslinya. Vivian teringat satu hal. Kejadian semalam ia bertengkar dengan Dave.
Episode 248 itu sudah tayang di webtoon, apakah adegannya akan berganti atau tidak. Vivian ingin memastikannya. Ia meraih ponselnya, dibukanya platform komik online lone webtun.
'Hah? Peringkatnya naik?' Vivian terkejut dengan apa yang ia lihat. Kemarin seminggu penuh peringkat webtoonnya berada di peringkat 5, tapi sekarang naik menjadi peringkat 3. Perbedaannya sangat signifikan. Vivian tidak akan terkejut jika naik ke peringkat 4. Tapi ini naik 2 peringkat.
Vivian membuka kembali episode 248 dimana kejadian Dave dan Vivian bertengkar semalam. Vivian membelalakkan matanya.
'BERUBAH. KENAPA ADEGANNYA BERUBAH?' batinnya kaget.
Tangan Vivian gemetar bukan main, ia sangat ketakutan saat ini. Sebetulnya Vivian juga bingung kenapa ini bisa terjadi pada dirinya. Vivian membuka kolom komentar yang menurutnya bertambah banyak dibanding sebelum.
[Aku merasa adegannya berubah padahal sudah kubaca sebelumnya]
[Author.. adegannya diubah ya tapi jujur saja aku lebih suka yang ini hihi]
[Kata komentar disini adegannya berubah tapi aku tidak tau adegan sebelumnya itu apa]
[Aku membaca lagi karna katanya adegannya berubah. Adegan sebelumnya itu Dave dan Lyz akhirnya tidur bersama bukan bertengkar seperti ini :'( aku sedih tapi ini seru]
[Wah adegan seperti ini yang kami butuhkan, bukan adegan karakter perempuan lembek yang menuruti terus laki-lakinya]
[GAK SERU masa tiba-tiba Lyz yang penurut jadi pembangkang bahkan berani menendang Dave seperti itu]
Banyak komentar yang sadar adegannya berubah, karna mungkin mereka membaca ulang episode 248 itu. Tapi bagaimana Vivian bisa merubahnya tanpa persetujuan editor.
Ponsel Vivian berdering, dilihatnya nama kontak yang ia sangat kenali. Editor Jazel.
"Ha.. halo.." sapa Vivian. Ia sudah tau apa yang akan editornya katakan di telpon.
"Halo nona Viz, anda merubah episode 248? Kenapa diubah? Kenapa anda tidak konfirmasi dulu ke saya. Saya sih tidak masalah tapi tiba-tiba saja peringkatmu naik dalam satu malam saya jadi kaget karna webtoonist lain bertanya pada saya" tanya Jazel.
"Sa.. saya juga tidak tau.. bukan saya yang mengubahnya" ucap Vivian terbata-bata.
"Ya? Suaramu tidak begitu jelas nona Viz.. halo" panggil Jazel.
"Bukan saya yang mengubahnya.. mmm maksudnya saya yang mengubahnya tapi saya tidak menggambarnya" jawab Vivian.
'Ah.. bagaimana menjelaskan ini' batin Vivian bingung.
Panggilan telpon dengan sang editor terputus. Vivian menghela napasnya, ia bingung bagaimana menceritakannya kepada sang editor. Vivian sendiri tidak yakin apakah hal ini bisa di ceritakan ke orang lain, bahwa Vivian bisa masuk ke dunia webtoon buatannya.
Vivian merasa ada yang salah dengan dirinya, ia membuka ponselnya. Di kliknya browser untuk mencari informasi tentang kejadian yang dialaminya. 'Apakah ada orang yang bisa masuk ke dunia webtoon?' 'Apakah bisa masuk ke dunia lain melalui tidur?' 'Apakah ada orang yang memiliki kekuatan super bisa masuk ke dunia webtoon?' Vivian yang putus asa mencari hal tersebut di kolom pencarian browser. Namun hasilnya nihil.
Jelas saja nihil, yang dicari Vivian tidak bisa dijawab oleh mesin pencarian internet. Tapi Vivian menemukan 1 fakta baru, yakni jangan pernah merubah dialog. Beberapa peraturan lain pun dapat Vivian rangkum, yakni :
Peraturan 1 : Vivian dapat memasuki dunia webtoonnya saat ia tertidur
Peraturan 2 : Vivian menjadi Lyz di dunia webtoonnya. Dimana karakter Lyz adalah seseorang yang dapat membaca masa depan. Faktanya memang Lyz adalah Vivian yang menggambar dunia webtoon tersebut.
Peraturan 3 : Jangan merubah dialog dari episode webtoon yang telah di upload ke platform.
Peraturan 4 : Apa yang Vivian katakan dalam hati tidak berpengaruh pada dialog
Vivian mengambil pen tablet miliknya. Ia menghapus semua adegan perkelahian Dave dengan pemimpin South Scount.
'Aku harus cepat-cepat menyelesaikan komik ini' batin Vivian. Draft cerita awal yang telah ia susun pun harus dirombak besar-besaran.
'Ini tidak lucu jika aku terus ke dunia webtoon selama tidur sedangkan karakter webtoon ku tersiksa disana' batin Vivian jengkel.
Garis demi garis Vivian gambar dengan penuh konsentrasi. Entah sejak kapan gaya menggambar Vivian sedikit berubah. Vivian awalnya tidak menyadarinya tapi setelah semua gambarnya selesai.
'Kenapa gambar Dave semakin mirip dengan aslinya yang kulihat' batin Vivian.
Tapi ia tidak memperdulikan itu. Selesai dengan gambarnya, ia mengirim kepada sang editor. Vivian hanya ingin komik buatannya cepat-cepat tamat. Meskipun tersisa kontrak sampai tahun depan. Ia ingin mengajukan cerita baru saja. Ia akan membujuk sang editor bagaimana pun caranya.
'Kalau komik ini tamat, aku tidak akan masuk kesana lagi kan? Ya, pasti akan berakhir kalau komik ini cepat-cepat ku tamatkan' batin Vivian penuh harap.
Tangan Vivian pun bergerak kembali mencoret-coret kesana kemari diatas pen tablet miliknya. Jika sudah mengerahkan konsentrasi penuh Vivian tidak akan sadar ia telah melewati jam makan siang bahkan tidak akan sadar ia belum mandi setelah bangun tidur.
--
'Astaga sudah jam 3 sore' Vivian tersentak kaget melihat jam di ponselnya. Ia sudah berkutat dengan pen tablet nya selama beberapa jam tanpa makan hanya air mineral yang setia menganjal perutnya.
'Pantas saja aku sudah lapar' Vivian berjalan menuju kulkasnya diambilnya satu bungkus mie instan untuk ia masak. Tidak sampai 5 menit mie instan telah siap di sajikan. Vivian pun melahap mie instan tersebut tanpa tersisa.
'Ahh.. masih lapar..' batinnya. Ia tidak mungkin memakan mie instan lagi. Vivian pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Kemudian keluar dari rumah untuk mencari angin sekaligus mencari makanan untuk ia makan nanti malam.
Senandung siulan terdengar dari arah kamar mandi. Vivian kini bisa sedikit bersantai setelah berhasil mengerjakan komiknya untuk 8 episode ke depan. Sangat menakjubkan. Biasanya butuh waktu lama untuk mengerjakan 3 episode komik dalam waktu 1 minggu. Tapi 8 episode dalam satu hari, bisa dibayangkan sekeras apa otak Vivian bekerja.
--
Vivian kini tengah berjalan di pasar tradisional. Pasar tradisional ini terletak tidak jauh dari rumahnya, hanya butuh naik kendaraan umum 1 kali dan hanya perlu melewati 2 halte bus. Pemandangan pasar tradisional pada umumnya, banyak pedagang yang berjualan mulai dari sayur-sayuran, jajanan ringan, pakaian, sampai pedagang elektronik. Vivian melihat gerobak pedagang makanan yang menjual corndog. Ia pun tertarik untuk mampir ke gerobak pedagang tersebut.
"Permisi bibi, saya mau corndog mozzarella sosisnya 1" pesan Vivian.
"Baik tunggu sebentar" jawab sang pedagang.
Tanpa disangka seseorang yang mengenalinya berada persis di sebelahnya tengah menyantap corndog.
"Nona Viz" Vivian pun menoleh merasa namanya dipanggil meskipun nama aslinya Vivian tapi sapaan nona Viz adalah sapaan khusus dari orang yang ia kenali.
"Pak editor? Anda kenapa bisa ada disini?" tanya Vivian kepada sang editor yang tengah menarik keju mozzarella dari mulutnya. Setelah berhasil memutus sambungan lezat keju mozzarella, Jazel pun meletakkan makanannya di meja pedagang corndog tersebut.
"Saya sedang mencari rumah seorang webtoonist baru" jawab Jazel sambil menutupi mulutnya yang sedang penuh makanan.
"Ahh begitu" jawab Vivian.
'Ah aku lupa pasti sebentar lagi pak editor akan bertanya soal episode 248 yang diubah itu' batin Vivian lesu.
"AH IYA.. nona Viz boleh kita sebentar?" tanya sang editor. Vivian yakin 100% apa yang akan ditanyakan Jazel adalah hal yang dipikirkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/336867570-288-k750506.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY OWN WORLD
FantasíaVivian seorang webtoonist kenamaan yang telah berkecimpung di dunia komik online selama 3 tahun. Dibawah naungan seorang editor bernama Jazel, Vivian membuat sebuah komik fantasy-romance. Di dalam dunia komik miliknya ada suatu wilayah bernama Centr...