"Permisi Pak Jason"
Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Jason. Jason pun mempersilakan masuk orang yang mengetuk pintu.
"Iya masuk"
Pria bertubuh tinggi sekal masuk ruang kerjanya. Pria yang merupakan editor terbaik di kantor ini, Jazel.
"Pak, saya ingin bicara mengenai kelanjutan komik Great Scount milik nona Viz"
"Apa lagi yang perlu dibicarakan? Bukankah saya sudah mengabari sendiri kepada nona Lyz untuk menamatkan komiknya dalam 2 minggu" ucap Jason yang tanpa ia sadari menyebut nama yang berbeda dari nama yang disebut Jazel.
Jason pun dengan cepat mengintrupsi agar tidak terjadi kesalahpahaman "Maksud saya nona Viz sudah saya berikan tenggang waktu yang cukup untuk segera menamatkan komiknya. Atau jika perlu kita pasang status bahwa komiknya di tangguhkan karna kesehatan penulis. Tapi jika begitu bukankah pembacanya akan kecewa"
Jujur saja Jason sudah tidak perduli dengan komik itu. Ia hanya ingin segera terbebas dari mimpi buruk. Setiap kali tertidur ia seolah masuk ke dalam komik buatan webtoonist bernama pena Viz itu. Meskipun di dalam sana ia berperan sebagai orang penting yang memiliki kehidupan luar biasa mewah dengan memiliki istri yang cantik. Tapi tidak di pungkiri Jason benar-benar tersiksa, karna mulutnya, tangannya, kakinya, bahkan ekspresi wajahnya tidak dapat dikendalikan sendiri.
Semua seolah sudah ada yang mengatur untuk dirinya. Bahkan untuk mempersiapkan diri ketika tidur malam, Jason selalu menyempatkan diri untuk membaca komik buatan Vivian. Jason sudah seperti ini selama kurang lebih 3 pekan.
Namun, beberapa hari terakhir Jason merasa ada yang aneh. Sosok Lyz yang merupakan istrinya di dalam dunia itu entah Jason harus menyebutnya dunia webtoon atau dunia mimpi. Sosok Lyz disana begitu berbeda dengan yang Jason temui awal-awal.
Setelah mendengar berita sendiri dari Jazel editor yang bertanggung jawab untuk komik Vivian, Jason semakin yakin bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan Vivian.
FLASHBACK
BRAKK..
"Apa menurut webtoonist mu membuat komik adalah hal mudah semudah itu?" ucap Jason dengan penuh amarah.
"Maaf pak, tapi saya sudah melihat sendiri kondisi nona Viz selaku webtoonist saya. Memang kondisi tidak terlihat sehat, ia sendiri mengaku tidak bisa tidur dengan baik karna komik ini. Saya hanya ingin membantu webtoonist saya tetap mendapatkan kehidupan kerja yang layak" tukas Jazel.
Jason mengepalkan tangannya.
'Setelah sekian lama aku berada disana, kau baru mau menamatkan komikmu. Sialan kau Vivian' batin Jason.
"Baiklah atur pertemuan dengan webtoonist mu itu. Sekretaris redaksi yang akan membantu mencari keputusan terbaik" kata Jason.
Jazel pun pamit undur diri, meninggalkan Jason di ruang kerjanya.
'Sial semalam pun aku merasa ada yang aneh dengan Lyz. Tidak biasanya Lyz mengigit lenganku bahkan menendangku. Lyz juga beberapa kali melemparkan pandangan aneh. Apa yang sebetulnya terjadi padamu nona Vivian? Ini hanya dugaanku apa jangan-jangan.. nona Vivian lah yang menjadi Lyz. Tapi tidak mungkin bagaimana caranya dia masuk kesana' batin Jason.
FLASHBACK SELESAI
Kembali lagi kepada Jason dan Jazel yang tengah berdiskusi di ruang kerja Jason. Diskusi mereka kali ini tidak sepanas diskusi mereka sebelumnya.
"Saya paham pak konsekuensi yang harus diterima webtoonist saya, namun untuk waktu 2 minggu sepertinya terlalu singkat. Webtoonist juga harus menulis draft untuk jalan cerita komik mereka serta hal lainnya. Saya rasa 2 minggu itu tidak cukup" mohon Jazel.

KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY OWN WORLD
FantasiVivian seorang webtoonist kenamaan yang telah berkecimpung di dunia komik online selama 3 tahun. Dibawah naungan seorang editor bernama Jazel, Vivian membuat sebuah komik fantasy-romance. Di dalam dunia komik miliknya ada suatu wilayah bernama Centr...