15

185 18 7
                                    

Reyjin benar benar tidak mau bicara dengan dilla kalau kemauan nya tidak di turuti. Sikap reyjin membuat aldi kesal dan menegur sikap kakak nya itu.

"Bang, mau sampe kapan diemin bunda? Abang nggak takut dosa? Terus di kutuk jadi kambing sama bunda" kata aldi, membuat reyjin yang diam melihat ke arah nya.

"Emang bunda bisa ngutuk?" tanya reyjin dengan serius.

"Bisalah, inget ya bang! Doa ibu itu manjur loh, kalau sampe bunda marah terus ngutuk abang jadi kambing, uh....serem nya.." jawab aldi tak kalah serius.

Aldi melihat dilla yang diam saja sambil memainkan kuku nya.

"Iya kan bunda?" tanya aldi

"Enggak ah, mana bisa bunda ngutuk anak bunda, kan bunda sayang sama Rey" jawab dilla.

"Ssstt ~~~ bodok amat lah" kesal aldi dan memilih pergi.

"Si aldi kenapa sih ak?" tanya dilla pada reyjin.

"Nggak tau, aneh banget tuh anak" jawab reyjin dan dilla mengangguk setuju.

"Aak masih nggak mau ngomong?" tanya dilla

"Enggak, rey marah sama bunda" kawan reyjin.

"Tapi itu barusan ngomong" kata dilla

"Lupa kalau lagi marah, lagian bunda sih pake nanya segala. Udah tau rey lagi marah" jawab reyjin dan dilla tertawa mendengarnya.

"Ak, udah gede masih aja suka ngambek kayak gini. Emang ada cewek yang mau?" ledek dilla.

"Ada lah kan rey ganteng, pinter lagi. Siapa coba cewek yang nggak mau sama rey?" jawab reyjin dengan percaya diri.

"Tapi kenapa masih belum punya pacar?" - dilla

"Ngapain Pacaran kalau jomblo aja happy" jawab reyjin dengan santai dan dilla hanya mengangguk.

"Udah ah, bunda jangan nanya mulu! Rey lagi marah sama bunda"

Reyjin memalingkan wajah nya sambil merengut, membuat dilla menghela nafas melihat nya.

"Emang udah sembuh, minta pulang terus?" tanya dilla.

"Udah" jawab reyjin tanpa melihat dilla.

"Coba lepas oksigen nya!" titah dilla.

Reyjin mengangguk, kemudian melepas selang oksigen yang bertengger di hidung Nya. Awal nya reyjin biasa saja, tapi lama kelamaan dia merasa sesak dan memilih memasang kembali selang oksigen Nya.

"Kenapa? Kok di pasang lagi?" tanya dilla.

"Sesak" jawab reyjin dan menarik nafas panjang.

"Mau tetap pulang?" tanya dilla

"Nggak jadi deh, besok aja pulang nya" jawab reyjin

"Masih mau marah sama bunda?" tanya dilla.

"Nggak deh, tapi kalau besok nggak di bolehin ya marah lagi" jawab reyjin dan dilla tertawa mendengarnya.

"Bunda, sampe kapan sih rey harus minum obat? Capek tau bunda minum obat terus" keluh reyjin.

"Sayang, kamu pernah nggak denger ayah ngeluh? Padahal ayah juga selalu minum obat kayak kamu" kata dilla dan reyjin menggeleng sebagai jawaban.

"Itu karena ayah mau sehat, jadi kalau rey mau sehat ya harus semangat terus kayak ayah" kata dilla dan reyjin mengangguk.

"Tapi ayah meninggal juga, padahal rajin minum obat" kata reyjin membuat dilla diam untuk berfikir.

"Ayah kan meninggal karena kecelakaan, bukan karena jantung nya kambuh" sahut dilla

"Iya juga ya, ya udah deh kalau gitu. Rey nggak akan ngeluh lagi, kan rey kuat kayak ayah" kata reyjin, membuat dilla senang mendengarnya.

Best Friend ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang