"Mba ini jasnya dikirim sekarang?? "
Tanya dewi pegawai butikku."Kamu udah check lagi belum dew? Aku kan kemarin sibuk jadinya ga bisa selalu monitor"
Kata ku sambil memandang kaca yang berembun karena hujan"Iya mba udah oke, jadi ini tinggal kirim"
Jelas dewiKu check ulang jas pesanan pelanggan.
"Dew ini design yang ada di draf aku ya"
Aku memicingkan mata"Iya mba pelanggan okenya yang itu"
"Oh Yaudah kamu tinggal kirim, pastiin sampe pelanggan rapih ya dew, aku mau ke tempat Karen dulu, mungkin dua tiga jam aku balik lagi kesini"
Makan siang dengan karen adalah rutinitas yang biasa kami lakukan ketika karen sedang tidak sibuk.
Kantor karen kurang lebih satu jam perjalanan dari rumahku. Siang ini hujan cukup deras, tapi janji dengan karen adalah hal yang wajib
Dengan menggenakan baju warna biru, ku pacu mobil ku ke arah utara. Udara semakin dingin, kaca mobil mulai berembun
Mungkin agak lama sampai di tempat karen karena aku mengemudi dengan hati hati.
Ku matikan siaran radio agar aku lebih bisa fokus menyetir.Udara semakin dingin, ku naikan suhu ac mobilku, ku pandangi sepanjang jalan menuju kantor Karen, jalan yang sering aku lalui dan ku hafal.
Bunyi handphone seketika membuatku kaget. Mungkin dari karen. Ku pasang earphone agar lebih aman mengemudi.
"Hallo karen, aku udah deket kantor kamu, mungkin 15 menit lagi sampai"
"Iya re.. Aku meeting dulu setengah jam kamu tunggu di loby aja re"
"Siap bos"
Sambil ku matikan handphone ku, aku berbalik arah, di dekat kantor karen ada hot capucinno kesukaan karen, masih ada waktu setengah jam menunggu karen aku putuskan untuk membelinya. Aku mengebut karena ku pikir jalanan kosong.
Tiba tiba di persimpangan, sebuah mobil merah juga melaju dengan kencang menabrak arah kiri ku.
Tiba tiba mobil sulit di kendalikan. Aku putar setir ke arah kanan. Tapi ada seorang wanita pejalan kaki yang memakai payung hitam di arah depanku. Ku coba menghindari wanita tersebut tapi terlambat.***
Karen.. Karen.. Karen
Sabuk pengaman kulepaskan, tanganku berdarah, rasanya sakit bagian depan mobil ku sudah tidak berbentuk lagi.
Aku tahu di kepala ku ada darah, yang ku pikirkan wanita tadi, ku coba membuka pintu mobil, aky terhuyung huyung melihat qanita tadi tergeletak di jalan. Aku coba meraihmya tapi semuanya tiba tiba gelap.***
" Karen aku bawain hot capucinno nih buat kamu, maafin aku ya aku telat tadi hujan "
Karen tersenyum
"Karen ko kamu pake jas hitam pesenan pelanggan aku sih, kan hari ini mau di kirim sama dewi"
karen hanya terdiam, ia berbalik.
"karen kamu mau kemana, masih hujan di luar"
Karen mengambil payung.
Payung Hitam dan pergi menerobos hujanKaren Karen Karen
"Rere kamu udah makan nak"
suara lembut , tangan hangat yang tak asing lagi di pundakku. Aku menoleh"ibu?"
Rambut cepol, cardigan panjang putih familiar."ibu, ibu aku kenalin karen ya bu"
kataku bersemangat"kamu bahagia re?"
"Aku bahagia bu, aku sama karen mau nikah, ibu harus ketemu karen"
"Maafin ibu yaa"
Ibu menangis"Ibu ko minta maaf"
Aku mengusap air mata ibu"Kamu bahagia ya sayang"
Ibu beranjak pergi"Ibu mau kemana masih hujan"
Aku tiba tiba kesalPayung di buka, warnanya hitam, ibu pergi menerobos hujan.
***
Sayup sayup ku dengar suara
"Mba mba masih sadar kan, mba ga papa?"
Aku mencoba membuka mata tapi sangat sulit, aku hanya mendengar suara riuh
"Panggil ambulans ambulans "
Suara gemericik air hujan, suara ambulan. Tangan hangat menopang kepalaku.
"Karen?" lirihku
"Rere kamu bertahan ya"
Tangannya hangat sekali. Aku merasakan badanku di angkat. Aku memeluknya erat. Ia memegang tanganku. Aku sangat ingin membuka mata, aku sangat takut, aku merasa lemah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
ChickLitReuni sekolah bikin Rere mengingat semua kenangan cinta masa lalu.. Pertemuan kembali sama orang yang pernah dia cintai di hari menjelang pernikahannya.. Bikin hatinya gamang.. Dan bingung.. Bagaimana cinta dapat memilih ???