Aku mengikuti langkah kaki Bayu, menghindar dari keramaian dan ia mencoba membuat ruang sendiri. Bayu menoleh memastikan ku masih berada di belakangnya, tersenyum mengelus rambutku.
Lapangan olahraga terlihat lengang, bayu mengajakku untuk duduk di bangku penonton. Entah kenapa aku menurutinya.
"Lo udah sembuh re?"
Bayu membuka suara."Hah?"
Aku menengok ke arah bayu, bayu melihat ke arah tangan kananku"Ah ini? Ini sih bentar lagi juga sembuh"
Bayu tidak melanjutkan apa apa, dia hanya tersenyum, kami lama dalam diam.
"Udah lama re, lo kemana? gua nyariin lo"
Suara bayu serak tertahanAku berdiam mematung, seketika air mata menetes.
***
Ruangan kelas seketika riuh, saat Bayu salah satu temen kelasku mengumumkan bahwa pak Butar Butar guru kimia merangkap guru terkiller di sekolah tidak masuk. Anak anak yang sibuk menyalin PR terhenti kegirangan.
Chacha girang menghentikan pekerjaannya menyalin prku, mengeluarkan handphone dan mengupdate status di handphonenya. Aku menengok sebentar ke arahnya , bosan kemudian melanjutkan sesi tidurku.
"Re.. Bangun dong, lo nikmati dong jam jam tanpa belajar"
Aku menutup kupingku, mengambil jaket menutup sebagian kepalaku, merasakan jam jam bebas.
Tiba tiba pintu di ketok
"Selamat pagi anak anak"
Seketika suara yang tadinya riuh mendadak berhenti, chacha mencubit lenganku. Aku mengaduh, melepaskan tutupan jaketku, marah ke arahnya.
"Re... "
Chacha seperti melihat hantu, sosok pak butar dengan kacamata bulatnya tengah berdiri di depan kelas.Aku membetulkan letak posisi dudukku.
"Anak anak pr yang minggu lalu harap di kumpulkan. Yang belum mengerjakan. Keluar dan tunggu saya di depan lapangan bendera"
Suara menakutkan seperti apapun kalah dengan suara pak butar"SEKARANG !!"
LanjutnyaSeketika anak anak yang tidak mengerjakan pr terlihat pucat, terlebih chacha
"Re.. Gimana ?? Gue ga kuat kalo dijemur dilapangan" ucapnya menahan tangis
Ah chacha , sahabatku yang lemah satu ini, bagaimana bisa aku tega. Aku mengenal chacha dari TK. Berebut kotak nasi waktu tk, berebut gaun mariposa, semuanya sama chacha. Sampai chacha ada di dekatku waktu ayahku meninggal, menginap di rumahku selama satu minggu, menghiburku, walaupun ini aku tau chacha kesemsem sama yuda kala itu.
"Yaudah ganti nama bukunya aja cha, gua lagi males banget belajar"
Aku mengikuti yang lain keluar menuju lapangan. Mata chacha berbinar binarDi depanku tampak Bayu berjalan santai.
"Bay.. Lo ko ngasih informasi hoax sih"
Kataku frontalBayu terkikik, berhenti
"Gua lagi ngumpulin pengikut gua re" katanya polosAku melirik sinis ke arah dia.
"Ah re.. Lo jangan marah sama gua, bukannya lo paling rajin, kenapa lo ikut juga"
Aku mencibir.
Kami dibariskan didepan tiang bendera sekolah, pak butar butar sudah 30 menit menceramahi kami tentang kedisiplinan, tepat waktu, tanggungjawab. Kepalaku tiba tiba pening, matahari berada tepat di atas kepalaku. Seketika gelap.Mataku terbuka, yang pertamaku lihat adalah Bayu di ranjang UKS yang lain.
"Bay.. " panggilku
Tenggorokanku serasa kering. Aku sadar aku tadi pasti pinsan. Bayu seketika turun dari ranjang, duduk di sampingku."Lo udah sadar re, mau minum?"
Tanyanya . Aku mengangguk. Bayu mengambilkan air minum."Loe kenapa ada di sini bay?"
Aku penasaran"Tadi pas loe pinsan, gua juga pura pura pinsan"
Bayu tertawa sambil menyodorkan air minum"Tapi gua ga pura pura bay" belaku
"Iya setelah lu belom sadar sadar juga, gua percaya lo beneran pinsan, tadi bu mei kesini ngecek lo tapi dia udah pergi lagi"
Jelas bayuAku merasa lemas, mungin efek semalem begadang nonton bola.
"Re.. Lo baik baik aja kan?"
"Iya.. Kenapa?"
Tanyaku sinis"Gua khawatir"
Kata Bayu hati hatiAku terdiam salah tingkah, ku tarik selimut, mengubah posisi membelakangi bayu.
"Gua mau tidur dulu, lo jangan ganggu"
Ancamku."Ok.. Ok.. Rere ! Gua juga mau tidur"
Seketika ruangan UKS sepi hanya ada aku dan bayu, detak jantungku tiba tiba berdegup kencang. Aku mengindahkannya.
"Re.. gua tau lo belom tidur, denger gue ya.. cuma sekali gue nyatain hal ini"
Jantungku semakin tak karuan, mengambil nafaspun rasanya sulit.
"Saat rambut lo di kepang pake pita warna warni, kaos kaki beda sebelah dan jengkol yang lo kalungin, saat itu lo keliatan cantik dengan muka cemberut lo itu.. "
"Lo tau cinta pandangan pertama? Gua ngerasain itu saat liat lo re"
"Re.. Gua cinta sama lo"
Deg.
***
"Lo mentang mentang kaka kelas, gangguin chacha mulu kerjaannya, gua laporin lu sama guru BP"
Teriak ku. Chacha bersembunyi di belakangku."Apa sih, ngelunjak lo sama kaka kelas"
Teriak laki laki yang di panggil Broto oleh teman temannya"Hei ada apa ini, brotosaurus ngapain lo ganggu temen sekelas gua"
Sosok itu, sosok yang tak asing lagi. Bayu"Cha kita pergi aja"
Tarik ku pada lengan chacha"Bayu gimana?"
Chacha khawatir"Biarin aja dia cowo"
KatakuHari itu hari setelah kami resmi di ospek di sekolah ini, aku mengenalnya namanya Bayu . Bayu yang pemberani, suka berisik jika di kelas, dan terlebih suka memberi ku coklat walaupun ku tolak dengan tatapan sinis ku. Bayu yang selalu tersenyum, membantuku membawakan buku buku pelajaran dari ruang guru, bayu yang selalu berada di belakangku waktu upacara bendera.
Apalagi? Yah.. Aku mencintainya.
***
"Re kayaknya gua suka bayu deh.. "
Kata chacha tiba tibaHari itu dimana aku pertama kali melihat chacha memandangku dengan serius.
"Lo jangan suka sama bayu ya re, gua sukaaaaa banget sama dia, hati gua bakalan patah berkeping keping kalo sampe bayu punya cewe lain" kata chacha berapi api
Tapi gua cinta bayu cha
Aku menggeleng.
***
"Re... bangun !! Maafin gua ya re, karena gua lu jadi pinsan" kata chacha
Ah aku ketiduran, menyadari selimutku jadi dua rangkap. Pasti Bayu. Bagaimana bisa aku tertidur di saat Bayu menyatakan cinta?
"Gapapa chacha, berkat lo gua bisa istirahat"
Kataku sambil merapihkan ranjang uks"Ayo pulang, lo ikut gua aja, gua dijemput sama pak udin"
Chacha menarik tangan dan membawakan tas ku"Iya"
Kataku sambil mencuci muka di westafel"Re, tadi ada bayu ya? Katanya bayu pinsan juga, sekarang dia dimana?"
Kata chachaAku menggeleng
"Tadi dia disini, udah pulang kali""Yah... Coba gua tadi kesini lebih awal"
Raut wajah chacha kecewa."Yu pulang"
Tanganku dan tangan chacha bergandengan melewati koridor sekolah yang sudah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
ChickLitReuni sekolah bikin Rere mengingat semua kenangan cinta masa lalu.. Pertemuan kembali sama orang yang pernah dia cintai di hari menjelang pernikahannya.. Bikin hatinya gamang.. Dan bingung.. Bagaimana cinta dapat memilih ???