Jejak

432 10 2
                                    

"Bayu?"
Kataku kaget

"Tante, ayo sini, nonton doraemon"
Kata wigi

Bayu hanya tertawa
"Selamat pagi tante rere" katanya becanda

"Tante mau mandi dulu"
Kataku sambil buru buru pergi ke kamar mandi

Bayu memang tidak pernah berubah, dia tak mungkin membiarkan aku menunggunya, tapi kenapa sepagi ini, aku belum bersiap siap untuk hari ini.

Aku menghabiskan waktu satu jam dikamar, cukup lama bayu menunggu. Aku menyesal tidak membawa stok baju lebih banyak. Dengan baju seadanya yang ku pinjam dari kak Alya, aku menghampiri bayu yang sedang serius menonton televisi.

"Tanteeeeeeee"
Teriak wiga wigi berbarengan. Suara mereka mengagetkanku . Bersamaan? Mungkin karena mereka kembar entahlah

"Apa sih sayang? "
Kataku sambil memeluk mereka berdua

"Sini nonton bareng"
Wiga menarikku ke sebelah bayu

"Eh tante rerenya udah cantik, wangi lagi, udah siap mau pergi"
Kata bayu menggodaku

"Tante mau pergi kemana ikut!!!" kata wiga merengek

"Kita mau pergi kemana bay?" tanyaku langsung
Posisi bayu langsung berubah menghadapku, wiga dan wigi.

"Om bayu mau pinjem tante rerenya dulu ya, mau nganter tante rere ke rumah sakit, kasian tante rerenya sakit"
Sambil mengusap kepala wiga wigi.

Seketika wiga terdiam, seperti terhipnotis

"Nanti om bawain coklat mau??"

Mereka mengangguk girang.
Aku melirik bayu, dia menaikan sebelah alisnya. Meledekku

"Gua udah minta izin sama yuda, kita tinggal berangkat"
Katanya sambil membukakan pintu mobil.

"Lo ga dimarahin sama yuda lagi?"
Dulu Kak yuda sering memarahi bayu, jika bayu sudah ada di depan rumah pagi pagi. Yuda bilang bayu seperti hantu

"Engga lah, gua udah dewasa re, kaka lo percaya gua" katanya bangga

"Oh, terus sekarang kita mau kemana? Lo boong kan sama keponakan gua tadi biar mereka ga ikut"
Tuduh ku

"Engga lah serius, hari ini kita mau ke rumah sakit, cek kondisi lo"
Katanya sambil memakaikanku sabuk pengaman

"Emang ada apa sama gue?"

"Lo udah sakit jiwa re"
Katanya singkat

Sial. Ucapku dalam hati

Bayu memang tidak berbohong, mobilnya berhenti di rumah sakit,
Bayu mendorongku bertemu dokter, memaksaku untuk memeriksakan tangan kananku.

"Dok, gimana keadaan dia"
Kata bayu

"Sudah bisa di gerakan kan? Tidak sakit? " tanya dokternya kepadaku

Aku mengangguk.

"Dua tiga hari lagi, bisa dilepas gipsnya, keadaanya sudah baik"
Jelas dokter

Bayu mengangguk
"Kalo kondisinya dok, belakangan ini dia sering pinsan"

Sering? Aku baru sekali pinsan.

"Dia baik, jangan khawatir cuma butuh vitamin" kata dokter

Dokter menuliskan resep, Bayu bertanya tentang resep itu seperti menguji mahasiswa sidang skripsi.
Aku mengambil resep itu, mengucapkan terima kasih dan keluar dari ruangan. Bayu mengikutiku

"Yah rere, padahal gua lagi mastiin obat yang bakal lo minum aman ga?"
Keluhnya

"Mana ada dokter yang mau bunuh pasiennya bay"

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang