Pintu di ketuk berkali kali, rasanya aku tidak sanggup lagi bangkit, kepalaku terasa berat, sepertinya aku demam.
"Re.. Buka dong re"
Karen mengetuk berulang, aku mendengar."Iya sebentar"
Jawabku dari dalam.Aku mencoba bangkit, membereskan surat surat dari masa laluku, menyembunyikannnya dari karen.
Karen berdiri mematung di depan pintu ketika aku membukanya.
"Kamu sakit ya? muka kamu pucat gitu re"
Katanya sambil menyentuh keningku"Aku gapapa"
"Kamu panas re, kita ke dokter ya?"
Aku menggeleng
"Aku istirahat sama minum penurun panas aja karen"
Karen memasang muka khawatir.
"Aku khawatir, tapi aku harus ke Jakarta, aku ga bisa bawa kamu pulang karena kondisi kamu yang kaya gini, nanti kalo kamu udah baikan aku jemput kamu lagi"
Aku mengiyakan, karena tubuhku sudah tidak singkron dengan pikiranku. Hari ini harusnya aku dan Karen pulang ke Jakarta. Liburan yang aku janjikan pada karen tidak lebih dari tiga hari.
Aku masih melihat sekelebat bayangan karen yang tengah mondar mandir ketika aku sedang terbaring dikamar. Suara percakapan karen, ka yuda, teriakan wiga wigi, suara kak alya.
Kepalaku semakin pening.Aku membuka mata, ketika aku sadar suara suara itu lenyap, entah sudah berapa jam aku sudah tertidur. Aku ingin minum. Tenggorokanku haus sekali. Aku mencoba bangun menuju dapur, tapi seketika tubuhku limbung.
"Kakk.." teriakku
"Ya ampun rere" Ka Alya kaget melihat aku tergeletak.
"Kak badanku panas banget, aku ga kuat"
Kataku"Aduh, kaka cari taksi dulu, ka yuda lagi anter wiga wigi ke sekolah"
Kak Alya mendudukanku di sofa, kemudian berlalu pergi.
Entah gara gara aku begadang semalaman membaca surat dari bayu, entah keadaan psikis ku yang terganggu. Entah
Kepalaku sakit. Penglihatanku berubah menjadi siluet siluet saat ada tangan yang mengangkatku dari sofa."Karen... " lirihku
***
Aku bisa merasakan genggaman erat di tangan kiriku. Aku mencoba keras membuka mata. Yang pertama kali ku lihat adalah matanya, iris mata coklat terang, tatapan mata teduh. Bayu.
"Lo gapapa cuma butuh istirahat" katanya sambil menggenggam tanganku.
"ka alya ?"
"kaka lo lagi jemput keponakan lo, dia minta gua jagain lo"
"Lo ko bisa disini bay?"
Tanyaku penasaran. Bagaimana bisa mahkluk satu ini ada di sampingku."Gua tadi ke rumah lo, mau ketemu lo, liat kaka lo kebingungan di depan rumah, ya gua tanya. Kata nya lo sakit, pas gua liat lo udah kaya mau sekarat di sofa"
"Lo yang bawa gua?"
"Iyalah siapa lagi"
Aku terdiam, bayu ternyata yang mengangkat tubuhku tadi, tapi kejadian seperti ini seperti pernah terjadi, entah kapan mungkin dimasa lalu.
Bayu menyuapiku makan, menyuruhku untuk minum obat. Membetulkan letak selimutku. Dan pamit karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan. Dia mengecup keningku saat kak alya datang. Kak alya tertegun melihat pemandangan itu, aku merasa sedang kepergok.
"Re.. " kata kak alya dengan lembut
"Kaka liat orang yang tadi?"
Kak alya mengangguk"Itu Bayu kan?"
Kata ka alya"Kaka tau namanya?"
"Yuda sering cerita, dulu ada cowo yang suka nungguin kamu di depan rumah pagi pagi kalo kamu mau berangkat sekolah, tapi kamunya malah bareng sama kak yuda.."
Cerita kak alya"Cowo itu juga yang ngasih satu kardus yang dititip sama si mbo kan?"
Aku mengangguk
"Ka.. Aku harus gimana? Aku ga ngerti perasaan aku ka sekarang..."
Aku ingin menangis"Aku ga ngerti, aku sayang sama karen, tapi disisi lain aku pengen balik ke masa lalu dan sayang sama bayu"
Kataku dengan mata berkaca kaca"Kaka tau re, kamu udah dewasa, kamu bisa pilih apa yang terbaik buat kamu" jawaban ka Alya tidak menghapus rasa bingungku
"Aku seharusnya ga disini ya kak, harusnya aku dijakarta sama karen bahagia nyiapin pernikahan kita"
Air mataku mulai menetes"Kamu ga salah re, kamu udah di takdirin disini, ketemu bayu, kamu jalanin aja, liat apa yang terjadi, cari jalan kamu re, biarkan diri kamu bahagia tanpa kebingungan"
Aku kembali menangis
***
Bayu menuntunku keluar menuju pelataran rumah sakit, infus yang tertancap di tubuhku sudah dilepas.
Kata dokter aku hanya banyak pikiran dan kurang istirahat.Malam semakin pekat, ditaburi bintang bintang.
Aku mengambil handphone menekan angka dua dengan agak lama. Semenjak kepulangan karen ke Jakarta, aku belum di hubunginya sama sekali"Hallo"
Suara wanita terdengar jernih"Hallo, ini siapa bukannya ini handphone karen?"
"Ini clara, re.. Karen lagi sama aku"
Kata claraAku tersentak kaget, saat mengetahui clara yang mengangkat telpon dari ku.
Aku matikan handphone. Untuk apa karen bersama clara di tengah malam seperti ini, kalo untuk urusan panti bukankah ini waktu yang tidak wajar.
Telepon berbunyi, dari karen. Aku tak ingin mendengar penjelasannya. Rasanya hatiku marah entah pada siapa, pada clara ? Karen?
Tok tok tok
"Re.. Ini gue, yuda""Apa sih yud gua udah tidur" kataku kesal
"Karen barusan telpon, lo di suruh angkat telponnya. Udah ah gua mau tidur lagi" suara langkah kaki yuda perlahan menghilang
Bodo. Suara handphone berbunyi. Kali ini nadanya beda.
Bayu.
"Hallo re, lo belum tidur?"
"Belum bay, kenapa"
"Lo harus istirahat, nanti sakit"
"Iya bay, gua lagi banyak pikiran" curhatku
"Jangan mikirin yang macem macem re..." katanya lembut
"Besok kita jalan ya, gua jemput lo di rumah pagi pagi" katanya bersemangat
"Iya" jawabku secara tidak sengaja.
Handphone dimatikan.
Semenit kemudian handphone berbunyi. Siapa lagi ? Ini tengah malam. Nomor yang asing
"Hallo"
"Re.. Ini gue, chacha "
Deg.
"Chacha?"
"Re.. Jangan ganggu hubungan gua sama bayu lagi re.. " katanya sambil terisak
Tut tut tut
Baterai handphoneku habis, handphoneku mati. Aku tidak berniat untuk mengisinya. Persetan dengan Clara dan Chacha.
Aku tertidur dan bermimpi clara mengejarku membawa pisau, ia seorang psikopat, clara ingin membunuhku. Aku berlari, sejauh mata memandang hanya ada padang rumput yang luas, aku kelelahan berlari, clara semakin dekat, aku melihat lautan luas, aku berlari ke arah laut, ku lihat bayanganku sendiri di air, bayanganku berubah menjadi chacha.
Aku terbangun, penuh peluh. Sejenak aku memikirkan mimpi yang semalam. Mungkin karena pikiranku sedang tidak beres. Jam tujuh lewat seperempat, aku bangkit dan pergi ke kamar mandi, ketika ku lihat makhluk satu itu sedang asyik menonton film bersama wiga dan wigi.
Bayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
ChickLitReuni sekolah bikin Rere mengingat semua kenangan cinta masa lalu.. Pertemuan kembali sama orang yang pernah dia cintai di hari menjelang pernikahannya.. Bikin hatinya gamang.. Dan bingung.. Bagaimana cinta dapat memilih ???