"Lo tau kan ? Dipaksain kaya apapun kita emang ga bisa sama sama"
"Tapi gua sama chacha ga ada hubungan re, lo tanya sama chacha"
"Gua ga bisa, dimulai atau engga lo sama chacha, gua ga akan pernah tega sama chacha"
***
Waktu menunjukan pukul tiga lewat lima belas menit setelah gaun berwarna merah maroon itu selesai. Aku dibantu kak Alya merapihkan kembali gaun yang aku desain khusus untuk hari ini, kami memandang lama gaun yang kami gantung di ruang keluarga, sesekali wiga wigi berusaha menariknya. Tapi kak Alya sudah mengantisipasi dengan menaruhnya agak lebih tinggi.
Aku lirik karen yang dari tadi tertidur setelah mengajak wiga wigi bermain.
"Kareen.. Kareen.. bangun, katanya kamu mau anterin aku"
***
Aku menyusuri koridor koridor sekolah yang sudah gelap, belum di nyalakan lampunya, atau mungkin lupa dinyalakan.
Letak mading masih tak banyak berubah, tempat dimana aku dan chacha, setiap pagi sibuk berkutat mencopot artikel atau gambar dan menggantinya dengan yang baru.
Yah, kami pengurus mading, menjadi pengurus mading bukan tanpa resiko, kaca pecah adalah hal biasa bagi kami,
Mading ini masih sama letaknya bersebrangan dengan lapangan bola kami.
Dulu ketika istirahat atau pun usai pelajaran, banyak siswa siswa yang keranjingan bola,
entah kenapa mading kami selalu menjadi sasaran.Aku dan chacha harus meluangkan waktu kami untuk membereskan pecahan pecahan kaca. Kami selalu berdebat tentang siapa yang mengetuk ruangan kepala sekolah untuk melaporkan mading kami, sudah jadi kebiasaan siapa yang tidak mengetuk, dia yang berbicara.
"Re... "
Suara karen memanggil dari kejauhan"Kenapa karen?"
Tanyaku"Ada sesuatu yang harus aku kirim ke client sekarang, data nya ada di rumah, aku anter kamu sampai tempat, terus aku balik ya, nanti aku jemput lagi"
Aku mengangguk lengan karen merangkulku menuju gedung serbaguna sekolah kami, sudah banyak orang yang datang.
Dikejauhan ada seseorang melambaikan tangan menuju ke arahku, namanya desta, aku tersenyum sumringah
"Desta itu mantan pacar aku karen"
Kata ku membuat karen cemburu. Karen tegang."Destaaa.. Gue kangen banget sama loe!!"
Kataku mencoba merangkulnya dengan hati hati"Halloo rere, lo apa kabar?? Makin cantik aja cin"
"Iya makasih, kamu juga makin cantik"
Ucapku"Itu siapa ganteng banget, kenalin kali gue kali"
Desta melirik karen, karen mencoba tidak bergidik geli, karen tidak suka sekali banci"Iya desta kenalin ini karen, karen ini desta"
Karen berjabat tangan. Karen memberikan isyarat bahwa dia akan pergi. Aku mengangguk
"Nitip rere ya desta"
"Ok cin"
Banyak hal yang ku dengar dari desta, tentang pernikahan dia. Kabar bahagianya dia sudah menikah, memiliki dua orang anak. Desta menikahi seorang perempuan. Kami tertawa menceritakan kenangan kami di masa dulu.
Bagaimana kami di hukum gara gara terlambat oleh satpam sekolah. Ditambah lagi kehadiran alfian, riko, rista, devi teman sekelasku dulu , membuat cerita kami makin seru. Kadang ada celoteh celoteh lucu dari mereka, mengingat masa masa dulu.Kami pernah membuat drama keras dan berakhir dengan panggung roboh karena lidya, temanku yang punya bobot tubuh sangat berat.
Cerita semakin tidak terhenti, ketika aldo menceritakan waktu kami sengaja bolos di jam kedua pelajaran karena ingin menonton konser sheila on 7, yang ketauan oleh mang diman, penjaga sekolah kami. Sampai aldo mengajak mang diman berkompromi dengan membelikan mang diman kopi dan roti, sehingga kami sukses membolos.
Alunan musik yang membawa kami ke masa itu, masa SMA yang penuh warna,
karena masing masing dari kami hanya ingin bertemu satu sama lain? Bukankah itu tujuan dari reuni?Musik berubah semakin cepat, semua orang mengikuti hentakan musik, aku permisi meninggalkan kerumunan, bahaya tanganku masih proses pemulihan, pikirku. Pelan pelan aku menghindari orang orang yang mulai berkerumun.
"Permisi mba"
Kataku sopan, Aku yang mencoba hati hati malah tidak sengaja menabrak wanita yang sedang membawa sepotong cake, tanganku berhasil menghidar tapi tidak gaunku."Sorry"
Ucapku merasa bersalah"Its ok no problem"
Katanya tersenyum, aku ingat dia satu angkatan dulu, ketua osis.Aku mencoba membersihkan gaun dengan tangan kiriku, tapi malah memperbesar noda, ah gaunku jadi berantakan.
Aku jadi menyesal karena ceroboh. Aku malu"Re.. Rere?"
Suara yang kadang ingin ku dengar. Aku menoleh."Bayu..?"
Dia tersenyum, manis, sama seperti waktu itu, sama seperti pertama aku jatuh cinta padanya.
"Lu lagi ngapain disini?"
Tanyaku bodoh"Ya reunian lah" katanya sambil tertawa
Aku bingung, harus memposisikan diriku seperti apa, seperti tidak pernah terjadi apa apa antara kita?
"Lu sendiri re?"
Tanyanya"Iyah"
Bahkan suara yang keluar dari mulutku pun terasa aneh."Baju nya kenapa?"
"Tadi kena cake"
Sumpah. Kenapa suara ku ini.Bayu membuka jasnya memakaikan di pundakku.
"Kaya gini lebih bagus, lo ga akan malu lagi re"
Katanya spontan"Gapapa nih?"
Tanyaku kaku"Yaela, kaya sama siapa aja lo"
Pipiku merona
"Ngomong ngomong kita ga pernah ngobrol lagi sejak lulus SMA ya re"
"iyah, kita ga pernah ketemu lagi udah lama"
"Gue pernah ketemu lu ko, tapi lu nya ga nyadar"
Aku tertawa. Bayu masih mengajakku becanda.
"Bay, chacha dimana?"
Tanyaku hati hati"Chacha di rumah katanya sibuk, ga tau sibuk ngapain tu anak"
Perasaan yang sama ini seperti dulu."Kalian udah nikah?"
Aku mencoba meyakinkan sesuatu"Engga lah re, gua mau nikahnya sama lu"
Katanya asalAku melirik bayu gemas.
"Re, gua mau ngomong sama lu"
Kata bayu, mukanya tiba tiba serius"Ya udah ngomong aja "
Aku menjawab santai"Engga disini re, kita bisa pergi?"
Aku menatap mata teduh itu.
"Kemana?"
"Ikut gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
ChickLitReuni sekolah bikin Rere mengingat semua kenangan cinta masa lalu.. Pertemuan kembali sama orang yang pernah dia cintai di hari menjelang pernikahannya.. Bikin hatinya gamang.. Dan bingung.. Bagaimana cinta dapat memilih ???