Chacha
"Harusnya gua yang lo pilih bay, jangan cari rere lagi, gua yang cinta sama lo, rere punya segalanya bay, gua cuma punya lo" Teriak ku
"Tapi cha cinta itu ga pernah ada cha buat lo cha, dari dulu gua ga cinta sama lo cha"
Bayu membalas teriakanku.Hujan yang dari tadi turun, tidak membuat pertengkaran kami berakhir.
Ah rere lagi penyebabnya, setelah bertahun tahun dia pergi, membuat ruang gerak ku terbuka untuk bayu, bayu cinta pertamaku, kalo bukan karena rere mungkin dari dulu aku sudah mendapatkannya. Tapi bayu tidak sedikitpun bergeming. Rasa sayangku kepada rere, sahabatku semenjak aku kecil berubah menjadi benci ketika aku melihat kejadian di ruang uks waktu sma, bayu mencium kening rere. Aku melihatnya dijendela ketika ingin menengok rere. Muak. Sudah pasti. Bagaimana bisa ada sesuatu di antara mereka. Bukankah yang terlebih dahulu mencintai bayu itu aku. Bukan rere.
"Ini udah enam tahun berlalu bay, rere udah mau nikah, lo sadar dong"
Kataku pada bayu. Bayu terlihat syok. Pijakannya rapuh"Rere mau nikah?"
Kata bayu"Iya bay, lo sadar, dia udah bahagia bay, liat gua bay, gua yang ada di samping lo, gua yang perhatiin lo"
Kataku mencoba mempengaruhi pendirian bayu.
Bayu kenapa kamu tidak pernah menyadariku ada di sampingmu. Semakin bayu terlihat mencintai rere, semakin benci aku pada perempuan satu itu. Aku ingat betul aku melihatnya bermesraan bersama bayu dikedai ice cream saat aku dalam perjalanan menuju yogya. Perempuan ular.
Aku mencoba menterornya dengan cerita ceritaku tentang bayu, aku tahu rere akan merasa ketakutan. Sikapnya yang mulai menjauh dariku, aku yakin dia akan segera mengakhiri hubungannya dengan bayu. Rere hanya diam saja. Membuat ku semakin muak berada di dekatnya.
"Gua ga cinta lo cha!"
Tegas bayu"Rere udah pergi bay"
Teriakku"Rere dulu pergi juga karena lo!"
Aku ingin menangis. Semakin meraih bayu, bayu semakin pergi, alasannya rere, ya rere.
Rere menghancurkan impianku.Malam prom enam tahun silam, sengaja ku tinggalkan mahkota kesayanganku, aku tahu rere pasti menghindar acara ini, aku ingin menjebaknya. Aku minta tolong kepadanya untuk membawakan mahkotanya untukku. Dengan polosnya dia bilang ia. Mungkin ia ingin bertemu bayu tapi takan ku biarkan hal itu terjadi.
Aku langsung memeluk bayu ketika aku tahu rere menuju ke arahku. Aku puas, dengan polosnya ia berjalan ke arahku dengan mata berkaca kaca. Aku tahu ia menahan tangis. Aku tertawa licik dalam hati, bayu mengejarnya persis di drama drama. Cih.
Aku sangat membenci rere yang pura pura lemah. Kepergiannya ke Jakarta setelah kelulusan adalah hal yang paling tepat ia lakukan. Aku tidak menyesali. Aku bahagja atas kesempatan itu."Dimana rere?? "
Bayu mencengkram tanganku keras"Gua ga tau!" kataku menggubris tangannya.
Tidak mungkin aku tidak tahu rumah perempuan itu, aku tahu sejak kepindahannya pertama kali ke Jakarta, tempat kuliahnya. Aku tahu semua. Aku tahu tunangannya. Karen. Bukankah sekarang rere sudah memiliki kehidupan sempurna.
"Ga mungkin lo ga tau.."
Teriaknya"Lo tau desain jas hitam yang lo email ke gua ?? Itu buatan rere!!!"
TeriaknyaBadanku kaku, apakah karena hal ini alasan bayu menyusulku ke Jakarta hari ini. Awalnya aku senang dia menghubungi ku tiba tiba. Tapi ini alasannya. Rere alasan bayu. Bertahun tahun aku berusaha agar bayu tidak mengetahui tempat tinggal rere, aku bilang pada mbo tati, pembantu rumah rere yang dari kecil aku mengenalnya. Aku mengarang cerita kepadanya bahwa rere begitu membenci bayu, jika sampai bayu bertemu dengan rere, rere akan terguncang jiwanya. Mba tati begitu percaya kepadaku.
Walau ku lihat bayu berusaha mencari informasi itu, tapi jejak rere sudah terhapus.
Tapi kenapa, karena design jas yang aku kirimkan kepada bayu. Bagaimana dia bisa tau."Kasih tau gua cha, sekarang!" geram bayu
"Gak gua ga mau kasih tau lo" lepas tanganku. Berjalan cepat dan menghindari bayu.
"Kalo lo ga cinta sama gua, gua bakal mati!" Ancamku
Bayu mengejarku ketika tiba tiba mobil berwarna hitam itu mendekat kencang ke arahku, payung yang aku bawa hampir terlepas di dalam gengamanku. Bukan karena takut, tapi aku kaget ketika mengetahui siapa yang ada dibalik kemudi. Rere. Aku sangat membencinya.
Aku ingin mati. Ya dengan rere bersamaku.
Tapi rere memutar kemudi malah menabrakan diri ke pohon. Aku terkulai jatuh lemah. Suaranya keras. Apakah rere mati? Apakah ini yang aku inginkan."Mba.. " rere keluar dari mobil dengan darah mengucur dari kepala dan tangannya. Melihat ke arahku, rere yang lemah. Kemudian pinsan.
"Rere?" teriak bayu yang langsung lari ke arahnya. Ia ke arah Rere. Selalu ke arah rere. Selalu melindungi rere.
"Kamu bertahan ya re"
Aku masih bisa melihat mata bayu itu. Apakah mata bayu selalu seperti itu. Mata penuh cinta nya , matanya lain kalo bertemu rere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
ChickLitReuni sekolah bikin Rere mengingat semua kenangan cinta masa lalu.. Pertemuan kembali sama orang yang pernah dia cintai di hari menjelang pernikahannya.. Bikin hatinya gamang.. Dan bingung.. Bagaimana cinta dapat memilih ???