Bandung

387 14 0
                                    

Sudah hampir seminggu sejak kejadiaan naas itu tanganku masih di gips, sulit sekali beraktifitas tanpa tangan kanan.

Tinggal aku sendiri di rumah, mba alya dan kak yuda sudah pulang ke Bandung beberapa hari yang lalu bersama anaknya. Aku tidak bisa mengerjakan apapun bahkan butik pun aku delegasikan pada anak buahku untuk sementara, yang aku lakukan hanyalah berusaha untuk pulih secepatnya sampai pesta pernikahanku tiga bulan lagi.

Televisi menyala bahlan tak ada yang menonton, mba retno mungkin sedari tadi masih di pasar, membeli barang keperluan rumah. Wajar pasti pusat perbelanjaan ramai, sekarang awal bulan, mba retno pasti masih lama. Ke tempat Karen pun aku tak sanggup, menyetir sendiri. Aku mati matian mengutuk mobil yang menabrakku tempo hari.

Suara dari telpon genggamku menghentikan pikiran jahatku. Pengingat. Satu minggu lagi Reuni SMA ku di Bandung.

Sudah bertahun tahun lamanya aku pergi dari kota kelahiranku ke Jakarta sejak lulus SMA, ada perasaan rindu tak pernah menginjakan kaki lagi ke sana. Selepas SMA Jakarta menjadi tempat pelarian ku, aku sangat membenci Bandung kala itu. Sampai aku pun sadar aku telah bersembunyi sekian lamanya. Mungkin saatnya aku harus kembali.

"Hallo karen? Minggu depan kamu bisa ikut ke Bandung sama aku?"
Aku memutuskan sesuatu dengan sangat cepat. Seketika itu pula menelpon Karen.

"Lho ko mendadak gitu? Kamu kan belum sembuh?"

"Aku gapapa Karen, kamu mau ga temenin aku, kamu kan jarang jalan jalan sama aku"
Pinta ku

"Ok re.. Aku sih bisa aja, tapi yakin kamu,
? kan kamu ga pernah mau kalo pulang Bandung"
Karen tidak percaya pendengarannya, selama ini aku memang tidak pernah pulang ke Bandung.Kota yang wajib aku hindari.

" Iya Kareen, udah saatnya mungkin aku udahan main petak umpetnya"
Kataku asal. Karen mungkin bingung.

"Kamu tuh aku ngomong serius re, kalo gitu nanti malam aku ke rumah kamu ya sayang, sekalian kita ngomongin masalah ini"

"Ok bos kareen"
Aku menutup telpon

Bandung, kota yang hampir selalu cerah, tempat dimana aku di lahirkan. Rumah ku yang menyimpan ribuan kenangan bersama Ayah, Bandung tempat dimana kenangan bersama seseorang yang sangat berarti, sedalam perasaan kami, tapi kami memutuskan untuk lari.

Karen tidak pernah tau hal ini. Itu cuma bagian masa laluku.

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang