BAB 8 : Peringatan

122 19 1
                                    

108 AC.

Keesokan harinya.

King's Landing.

Seorang pria duduk di kursinya, dia sedang menulis beberapa hal. Dia adalah Tangan Raja Otto Hightower, Lord Paramount The Reach, seperti bangsawan laimnya di westeros, dia memiliki banyak rencana di King's Landing. Hingga seseorang mengetuk ruang kerja, dia berhenti menulis dan menoleh.

"Masuk!." Serunya dari dalam, kemudian pintu terbuka dan sosok Maester masuk ke dalam.

"Tuan Tangan, ada surat dari Dragonstone." Maester tersebut mendekat, lalu berbisik pelan. Ditangannya ada surat dengan sigil Hightower.

Otto mengambilnya, lalu menyuruh maester tersebut pergi. Dia meletakkan surat tersebut di mejanya dan memandanginya dengan kerutan di dahinya.

"Apalagi kali ini..... Aku harap Putra Mahkota sialan itu tidak merusak rencanaku..." Gumamnya, dia cukup tidak suka dengan keberadaan Jaehaerys sebagai Putra Mahkota, bahkan keberadaan Putri Rhaenyra dan Pangeran Daemon di Runestone juga membuatnya tidak suka.

Sebagai seorang Hightower dan memiliki dukungan Maester di Oldtown, Otto bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan para maester. Dia memiliki banyak mata dimana - mana, bahkan Dragonstone tidak luput.

Dia naik ke Tangan Raja dengan tujuan pertama, memastikan naga milik Targaryen punah. Dia dan banyak bangsawan tidak menyukai reptil terbang ini, meskipun dia masih memerlukan reptil - reptil ini di beberapa kesempatan.

Juga, dengan naiknya Jaehaerys menjadi mahkota, itu membuat rencananya harus disusun ulang. Karena, Otto mengira Rhaenyra akan dijadikan mahkota saat ia berusia 14 atau 15 tahun. Namun sayangnya prediksinya salah, Raja bermain liar di sana dengan memilih sepupunya.

"Sudah saatnya membunuh Ratu..... Buat raja depresi, Lalu biarkan Alicent naik menggantikannya..... Dapatkan keturunan dan kami bisa mengontrol naga..." Gumam Otto dengan matang - matang merencanakan, dia lalu membuka stempel surat dan mulai membacanya. Wajahnya menghitam, ada urat nadi di kepalanya yang muncul.

|| Halo lintah dan tikus dari Reach!

Yah, jika kamu membaca surat ini maka salah satu mata - matamu di Dragonstone sudah aku berikan ke Cannibal atau sekarang Aldebaran, sebagai santapan pencuci mulut. Nah, Aldebaran mengatakan kapan - kapan kirimi lagi, cacing, lintah dan tikus yang kamu kirim sangat enak katanya. Hehehe...

Juga, aku ingin memberitahumu. Sekali kamu menyentuh Aemma Arryn, aku akan mengirim lima naga untuk membakar Oldtown seperti halnya Balerion membakar Harrenhal, mau? Mencoba? Silahkan, aku menunggumu bergerak kok.

Oh! Aku lupa memberitahumu, bahwa kami akan mengambil alih stepstone dan menjajah Kerajaan Tiga Putri dan Mengangkat Daemon sebagai Raja disana. Beritahu itu ke fraksi lumutmu- eh maksudku hijaumu ahahah!

Sampai jumpa Otty~ Putra Mahkota Sialanmu, Jaehaerys II Targaryen ||

*Brak*

*Skreeaaat*

Otto membanting mejanya, lalu menyobek surat yang ia terima menjadi banyak bagian.

"Sial! Sial! Sial! Bagaimana bisa dia tahu?! Bajingan ini pasti berhasil menyogok mereka!! Ahhrg!!." Raung  Otto dengan kesal, dia juga merasa terhina dengan tulisan Jaehaerys, apalagi secara terang - terangan mengancam membakar Oldtown seperti halnya Balerion The Black Dread membakar Harrenhal, sebuah kastil milik Kerajaan Pulai dan Sungai di masa lalu.

Juga Jaehaerys mengatakan lima naga termasuk Cannibal, Otto bisa melihat siapa saja itu. Pastinya Abraxas, Aldebaran, Syrax, Sheepstealer dan Grey Ghost.

House of The Dragon : Jaehaerys The GreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang