BAB 2 : Suksesi

207 20 2
                                    

96 AC

Keesokan harinya, berita tentang kematian Pangeran Vaegon menyebar. Juga berita dia membawa pulang bayi dalam perjalanannya cukup mengejutkan, setelah ditelusuri oleh keluarga Targaryen dibawah komando Pangeran Baelon sendiri, ternyata Vaegon dan putranya di usir dari Volantis oleh Keluarga Volarys atas kematian putri kesayangan patriak.

Raja Jaehaerys yang mendengar ini merasa sedih atas kematian putranya, dia lalu memrintahkan agar pemakamannya dilakukan dengan cara Valyrian, yaitu dengan dibakar oleh naga.

Lalu, anak dari Pangeran Vaegon dirawat oleh sepupunya sendiri, yaitu Pangeran Viserys yang juga sedang menunggu kelahiran anak pertama mereka.

Pangeran Viserys sendiri merasa tidak masalah merawat sepupu kecilnya, juga istrinya Aemma Arryn juga baik - baik saja dengan itu. Justru dia senang, karena kelak anak pertama mereka memiliki teman seumuran.

Lalu terjadi beberapa diskusi antara Raja Jaehaerys, Ratu Alysanne, beberapa anaknya dan cucuknya Viserys yang merawat putra Vaegon.

"Kakek, bagaimana nasib Jaehaerys ? Dia diberikan telur naga dalam buaiannya?." Tanya Pangeran Viserys, dia menatap kakeknya di ruang rapat atau sebenarnya ruang makan yang disulap untuk itu.

Didekatkan telur pada buaian bayi adalah tradisi valyrian kuno, dimana mereka percaya saat bayi mereka terlahir maka ada telur naga yang muncul. Juga ini adalah cara agar bayi dan calon tunggangannya memiliki koneksi satu sama lain, tradisi ini masih dilakukan oleh Targaryen bahkan ketika mereka sudah berpindah agama.

"Tapi masalahnya belum ada telur naga yang keluar sejauh ini...." Sahut Pangeran Baelon, Sang Tangan Raja. Dia adalah ayah dari Pangeran Viserys dan Daemon, serta putra dari Raja Jaehaerys.

"Tapi bukankah Abraxas sangat dekat dengannya? Kenapa kita tidak membiarkan Pengeran Jaehaerys lebih besar dan mengklaimnya?." Ucap Ratu Alysanne sendiri yang saat itu menurunkan putranya, dia juga memperhatikan tunggangan putranya mendesis kepada cucunya Viserys saat sebelum ditenangkan.

Dan dia ingat sorot mata Abraxas saat melihat Bayi Jaehaerys dibawa, itu memiliki kilatan sedih dan penyesalan.

"Abraxas.... Anak dari Balerion dan Vhagar? Itu bisa dilakukan." Raja Jaehaerys merenung sejenak sebelum mengangguk. Dia tidak masalah, jika ada telur maka ia akan memilih opsi telur naga.

Juga harus diperhatikan bahwa mengklaim naga dewasa adalah hal yang beresiko, bahkan banyak Targaryen yang meninggal gara - gara ini.

Nah, jika kalian bertanya kenapa dua naga dengan nama jantan bisa memiliki anak dan telur? Sebenarnya menurut wiki A Song of Ice and Fire dikatakan bahwa naga itu adalah hewan hemaprodit, yaitu hewan yang bisa mengganti kelamin mereka semau mereka.

Artinya, jika Balerion dan Vhagar melakukan pemijahan itu tidak masalah. Karena kemungkinan salah satunya akan menjadi betina, entah itu Balerion atau Vhagar.

Kemudian diputuskan bahwa Pangeran Jaehaerys tidak akan menerima telur naga di buaiannya, melainkan dia akan menerima klaim untuk mendapat naga dewasa seperti Abraxas.

...

97 AC

Setahun kemudian.

Istri Pangeran Viserys, yaitu Aemma Arryn mengalami kontraksi awal dan akhirnya dia melahirkan seorang putri yang diberi nama Rhaenyra Targaryen. Semua orang gembira dengan ini, karena mereka memiliki anggota baru selain Jaehaerys.

Dan dengan perintah Raja Jaehaerys, telur naga diberikan untuk Rhaenyra kecil untuk meningkatkan ikatan mereka, itu adalah telur cantik yang memiliki warna perunggu cerah.

House of The Dragon : Jaehaerys The GreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang