BAB 3 : Waktunya Mengklaim Naga

176 21 1
                                    

Setelah berdiam dan berbicang - bincang, Putri Aemma memilih undur diri dan ingin istirahat di kamarnya. Jaehaerys mengizinkannya, dia juga berharap yang terbaik untum bayi dikandungan Aemma.

Jaehaerya lalu melanjutkan membaca bukunya hingga waktu tanpa terasa sudah siang, dan makan siang akan dilaksanakan. Untung baginya, jika bukan karena pemgingat pelayan yang memanggilnya. Mungkin Jaehaerys akan melewatkan makan siangnya.

..

Jaehaerys berjalan ke ruang makan kerajaan, dengan tubuh kecilnya dia merasa tak berdaya dengan luasnya kastil. Ini terlalu besar, harus kalian tahu bahwa jarak antara perpustakaan dan ruang makan sekitar 500 meter, tentu saja jika jalan yang ia lalui di buat linear, maka itu setara dengan 500 meter.

Untungnya Jaehaerys memiliki berkah Demigod, untuk jarak 500 meter ini tidak ada masalah bagi staminanya. Bahkan dia bisa saja menjelajah setengah Planetos sendirian tanpa istirahat, namun karena dulu terlahir sebagai manusia, rasa lelah menjadi sebuah kebiasaan baginya.

Juga selama lima tahun, dia tidak berdiam diri. Setidaknya dari usia 2 bulan, ia bisa berjalan dan mengucapkan "da" dan "ma" kepada sepupu dan sepupu iparnya, betapa ironisnya saat itu jika ia mengingatnya.

Tapi bertambahnya usia, dan mulai meningkatnya kemampuannya, Jaehaerys mulai mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Di usia 8 bulan dia sudah bisa berbicara lancar, di usia 1 tahunnya dia bisa membaca sesuatu seperti buku atau surat.

2 tahun, dia diajar oleh para Grand Maester dan mereka menemukan bahwa Jaehaerys adalah jenius.

Pada usia 3 tahun, Jaehaerys membuat mahakarya pertamanya. Itu adalah Lukisan King's Landing dari laut dan kebetulan ada Caraxes yang melintas di atasnya bersama Pangeran Daemon yang menungganginya, selain itu juga King's Landing berada di musim panas yang cocok untuk karyanya.

Ini akan dikenang dengan nama "The Summer Memories". Namun sayangnya, mahakarya ini rusak dan terbakar akibat pembakaran King's Landing semasa kepemimpinan Bupati Ratu Cersei Lannister, 200 tahun kemudian.

Di usia yang sama, dia berhasil menyakinkan kakeknya, Raja Jaehaerys I untuk memperbaiki sanitasi dan tata ruang kota di wilayah dekat Bukit Aegon.

Awalnya banyak yang skeptis, tapi dengan dukungan Viserys dan Daemon entah bagaimana. Akhirnya Tangan Raja dan Raja sendiri setuju, dan 1 bulan kemudian dari Muddy Ways, Fismonger Square, Street of Steel, The Hook dan River Row mulai dilakukan pembenahan sesuai desain dan arahan Pangeran Jaehaerys.

Awalnya banyak warga yang menolak digusur, hingga mereka tahu siapa yang akan menertibkannya. Mereka hanya bisa pasrah menurut. Ya, Pangeran Daemon secara pribadi membawa ratusan Jubah Emas dan siap untuk menertibkan warga dengan keras.

Sekarang wilayah yang direnovasi, mulai berubah drastis. Bahkan jika itu belum selesai hingga dua tahun kemudian. Jalan batu lebih lebar dengan drainase di kiri dan kanannya, trotoar serta pepohonan yang rindang mulai ditanam.

Juga, Pangeran Jaehaerys memperkenalkan toilet umum, jadi setiap warga di wilayah itu jika ingin buang air besar dan kecil harus disana.

Jika tidak, Pangeran Jaehaerys mengizinkan hukuman terberat bagi pelanggar, tidak perlu sadis, cukup disuruh memungut kotoran mereka dengan tangan kosong, lalu memakannya. Sangat menjijikan memang, tapi itu efektif.

Selain toilet, Pangeran Jaehaerys juga memperkenalkan rumah susun bertingkat empat yang terbuat dari beton.

Ini juga memperbaiki kepadatan rumah penduduk disana, setidaknya dengan ini, King's landing menjadi enak dipandang. Walaupun baru seperempatnya saja.

House of The Dragon : Jaehaerys The GreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang