BAB 4 : Di Klaim

181 20 1
                                    

101 AC

Kamar Raja.

Semenjak kematian beberapa anaknya dan istrinya Ratu Alysanne, kesehatan Raja Jaehaerys I mulai menurun hari demi hari. Tangan Raja saat ini, yaitu Lord Lyonel Strong khawatir jika raja tidak segera memilih ahli waris, dia takut Westeros akan pecah dengan perang saudara.

Terakhir adalah kematian Baelon, yang membuat raja semakin kuyu dan pucat. Rambutnya mulai rontok dengan tidak teratur.

"Yang Mulia, saya baru mendapat kabar bahwa Pangeran Jaehaerys dan Putri Rhaenyra pergi bersama 2 King's Guard dan 4 Royal Guard menuju Dragonpit." Lyonel memilih memberitahu hal yang dilaporkan kepadanya, dia lalu meneruskannya ke Raja Jaehaerys.

"Hmm... Dragonpit ya.... Beresiko, tapi harus." Ucap Raja Jaehaerys bergumam, dia menulis dan menandatangani sesuatu disana. Tapi ada nominal 3 juta emas tertera disana.

Terlihat besar memang nominalnya, namun bagi keluarga kuno seperti Targaryen yang kekayaannya sudah terakumulasi selama masa Freehold Valyrian, jumlah 3 juta bukan hal besar untuk di gelontorkan.

"Tapi mereka masih anak - anak, Yang Mulia." Tangan Raja mau tidak mau meringis, bagimana bisa anak - anak dibiarkan bermain dengan naga seperti itu.

Tapi berikutnya ia mendapat tatapan tajam dari Raja Jaehaerys I, yang jujur saja itu membuatnya merinding. Terutama mata kecubungnya seperti berbinar - binar. "..... Kami adalah naga Lord Strong, kami harus berani menghadapi naga sedari kecil. Dulu aku berusia 6 tahun saat mengklaim Vermithor dan istriku 7 tahun saat mengklaim Silverwing."

Jaehaerys I lalu mulai menceritakan masa kecilnya, dimana ia dan Alysanne yang juga menjadi istrinya kelak mengklaim naga di usia muda. Itu adalah Vermithor dan Silverwing, sepasang naga liar yang mereka taklukan bersama.

Juga saat mendengar laporan dari Lyonel Strong, dimana Pangeran Jaehaerys dan Putri Rhaenyra berkunjung ke Dragonpit. Entah kenapa itu mengingatkan dirinya dan Lysanne saat di Dragonstone, mencari Vermithor dan Silverwing.

'mendengar keduanya mengingatkanku pada masa mudaku.... Andai saja kamu masih hidup Lysanne...' Pikir Raja Jaehaerys dengan mendesah dan pikirannya bernostalgia, mengingat seyuman, cemberut dan ekspresi marah istrinya yang sudah menemani 65 tahun bersama.

Kemudian Lyonel mulai membahas hal lain dengan raja, tentang serangan perompak di Dorne di dekat Stormland.

Raja hanya mengatakan, tuan - tuan di Stormland bebas melakukan perburuan. Tapi Kerajaan dengan segala permintaan maaf, tidak bisa mengikuti.

...

Dragonpit, King's Landing.

Kereta kuda dengan warna perak berhenti di depan gerbang bangunan berkubah dengan ukuran masif, ini adalah Dragonpit dimana para naga akan dirawat. Atau secara harfiah ini adalah kandang naga.

Saat melihat ini, Jaehaerys tidak kenapa merasa kesal. Dia bisa merasakan emosi banyak naga yang terasa terkurung di tempat lembab, gelap dan bau ini.

'aku perlu memberitahu kakek nanti...' pikir Jaehaerys menggandeng tangan Rhaenyra masuk ke Dragonpit.

Disana ia bertemu pengawas, atau bisa disebut Dragon Keeper yang memiliki pangkat tertinggi.

"jemagon nyke naejot rhaenagon Abraxas, sizi maghagon Syrax naejot īlva tolī bisa (Bawa kami ke Abraxas, juga bawa Syrax setelah ini)." Perintah Jaehaerys dengan tegas, yang membuat Dragon Keeper tersebut mengangkat alisnya.

"Yn ñuha dārilaros, ao se dārilaros rhaenyra iēdrosa ābrītsos. Ziry iksos gīmēdetan (tapi Pangeranku, kamudan Putri Rhaenyra masih terlalu muda! Ini berbahaya)." Dragon Keeper tersebut ketakutan dan gugup karena keinginan Pangeran Jaehaerys untuk mengklaim Abraxas.

House of The Dragon : Jaehaerys The GreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang