Pagi Buta.
Bloodstone, Stepstone.
Di sebuah benteng batu dan tanah liat, di tepi jurang. Beberapa orang mengawasi lautan yang disinari rembulan yang begitu indah. Disana seorang pria menguap, dia lalu menepuk bahu rekannya.
"Vorzh, giliranku tidur." Ucapnya lalu berjalan pergi, setelah mendapat lambaian tangan rekannya.
Setelah kepergian rekannya, Vorzh menatap lautan dengan bosan. Di sebelahnya juga ada pria muda, dia adalah orang baru namun cukup pendiam. Lalu sebuah suara terdengar, serak dan tua namun ceria.
"Hei cok, ngapain diem - diem bae. Nih Brendy!, aku mendapatkannya dari kapal perang Velaryon ini pahit di awal tapi manis di tenggorokan, cobalah!." Itu adalah suara atasan mereka, Kepala Jakzo Zhaparōs. Pria ini periang disaat tertentu, tapi juga bengis.
Jakzo menuangkan Brendy ke cangkir kosong di sana, dan membaginya ke Vorzh dan pria muda pendiam tersebut.
"Yah, Kepala Jakzo terima kasih! Ini membantu!." Vorzh berterima kasih, dia mengambilnya dan pria pendiam disana juga mengambilnya, tapi kepalanya hanya mengangguk. Angin laut sangatlah dingin, apalagi di malam hari. Dengan adanya minuman keras, mereka bisa hangat.
"*Meneguk* Sial, kenapa westeros memiliki minuman seenak ini?! Kami di Essos harus meminum minuman pahit Madu Lysene, bah!." Keluh Vorzh setelah merasakan sensasi manis dari Brendy, dia cukup iri bahwa orang - orang westeros memiliki semua minuman nikmat ini, sementara Essos harus meminum minuman pahit seperti kencing.
"Tenang, dengan kita menjaga tol disini dan menjarah kapal Westeros. Kita bisa menikmati minuman seperti ini! Hahaha." Ucap Kelapa Jakzo lalu meneguk minumannya, dia percaya Pangeran Admiral Craghas Drahar mereka akan menangkap banyak kapal.
"Ya! Aku juga berharap dapat mendapat jarahan wanita bangsawan mereka! Sial, mereka lebih cantik dari pelacur kita." Vorzh mengangguk, dia lalu membanyangkan memperkosa dan menyiksa gadis dan wanita bangsawan westerosi dan membandingkannya dengan pelacur Essosi mereka.
Lalu beberapa penjaga bergabung dan menikmati Brendy untuk menghangatkan tubuh mereka, hingga mereka tidak tahu bahwa bahaya mendekati mereka.
Seekor naga kelabu berukuran besar dengan mata ungu, melihat pos ditepi jurang tersebut. Di atas punggunya, seorang remaja berusia 12 tahun namun dengan fisik 15 tahunan dan memakai zirah perak memandang dengan dingin.
"Abraxas! Drakarys." Seru remaja tersebut memanggil naganya, kemudian tersenyum dingin dan menyuruh membakar.
"Ggggrrrhhhhhmmmmm!!." Dengkur Abraxas lalu dia menukik dan membuka mulutnya, cahaya hitam keunguan terpancar.
*BLAAAAAAASHHHH*
Sebuah tali ungu kehitaman meluncur dari atas ke bawah menuju pos penjagaan tersebut.
*BLAAAAARR*
Pos tersebut kemudian dilalap si jago merah *batuk* maksudnya si jago ungu, mengingat apinya berwarna ungu dan hitam. Lalu lolongan dan teriakan manusia terdengar disana sebelum menghilang.
Setelah gerakan itu dimulai, banyak api mulai menyembur dari langit ke bawah dari hijau, perak, biru, jingga, merah dan kuning.
Setiap api mengenai tempat terpenting di pulau, dan banyak jeritan terdengar. Lalu di lautan, banyak lampu dan obor menyala, memeperlihatkan ratusan kapal perang yang dengan tenang menuju pulau tersebut.
*Tang*
*Tang*
Suara lonceng terdengar, Bloodstone yang merupakan markas besar Triarki baru saja ssdar bahwa mereka diserang diam - diam dengan cara luar biasa licik dan mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
House of The Dragon : Jaehaerys The Great
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika dilahirkan kembali di dunia yang kacau dari seri A Song of Ice and Fire? Dan itu masih serial House of The Dragon? ini adalah kisah Edmund yang direinkarnasikan oleh ROB sebagai Jaehaerys Targaryen, anak dari Pangeran Va...