41

20 1 0
                                    

Dear Ayah..

Hai Ayah... Rasanya lama sekali aku tidak menuliskan rindu untukmu di ruang ini..

Maafkan aku ayah.. sungguh dewasa adalah hal yang melelahkan, kesibukan dunia sudah menguasai hampir sebagian besar kehidupanku.

Aku cukup senang, karena luka pedih kehilanganmu semakin berkurang.

Pekerjaan, cinta dan hasrat kini memenuhi pikiranku yang kecil ini.

Bagaimana ini ayah..?

Aku bertanya seolah-olah kau di sampingku, hehe aku tersenyum saja sambil memandangi fotomu di dompetku.

Ayah tahu tidak, sekarang memakai dompet genggam itu sudah jarang sekali.

Itu sebabnya aku jarang melihat ayah..

Meski begitu aku tahu, bahwa hal yang menarik dari kedewasaan adalah saat kita mengenal lebih banyak orang dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda.

Ayah selalu mengajarkan, setiap orang yang mengejek ataupun menghinamu adalah dia yang iri kepadamu.

Jadi jangan pernah menjadi seekor kelinci untuk membuat kura-kura kalah.

Karena yang berharga dalam dirimu adalah keteguhan kamu, bukan ambisi kamu.

Terima kasih ayah..

Tgr 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang