Dear Ayah...
Awal pertama memasuki hari-hari tanpamu itu sedikit membuatku terbiasa. Aku sudah terbiasa untuk bisa sholat tanpa harus kau suruh. Ayah.. Masihkah kau ingat saat kau menyuruhku untuk sholat? Iya Ayah.. Kau datang ke tempat mainku kemudian kau berkata "jika ayahmu pergi, siapa lagi yang akan mengingatkan mu" masa itu aku tak mengerti apa yang kau katakan ayah. Aku hanya diam dan melanjutkan kegiatan bermainku. Kemudian kau berkata lagi "sholatlah dulu Putri ayah, setelah itu baru kau main lagi. Kamu mau melihat Tuhanmu dan tuhan Ayah marah?" aku sejujurnya tidak begitu paham apa yang kau katakan ayah. Tapi.. Raut serius dan ucapan kasih sayangmu membuatku mengikuti apa yang kau suruh.
Jika matahari tertutup oleh awan. Maka dunia akan gelap.
Hatiku juga begitu. Jika iri, dengki, sombong menyelimuti hati maka hati ini akan gelap. Jauh dari terang dan Nikmat Allah..____________________________________
Terima Kasih telah membaca cerita ini. Tapi jangan lupa Vote dan Comment! Dengan Vote, comment kamu dukung Cerita ini untuk terus aktif dan membuat karya yang bisa menghibur kalian semua.
Oke, Sukriyaa Cuy!!
Selamat berkehidupan, agar hidupmu tetap hidup!
Jangan lupa follow ig @mdh.basati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)
Historia CortaKerinduan yang sangat amat dalam kepadamu ayah. Tanpa ku ucapkan mungkin kau akan mengerti betapa besarnya rindu ini untukmu. Jika di dunia ini ada begitu banyak pria yang menyakitiku maka kaulah satu-satunya pria yang tak akan pernah menyakitiku. S...