Dear Ayah..
Hari ini akan ku ceritakan sebuah pengalaman, saat aku memilih program study untuk kelanjutan sekolahku.
Aku mungkin tidak berpikir dengan keras saat ujian, itu sebabnya aku asal mengambil pilihan.
Dan benar saja, aku benar-benar gagal. Tapi Ayah, aku sama sekali tidak menyesal, sedih, menangis atau bahkan marah.
Emosional yang seperti itu sudah menjadi santapan klise hidupku setiap hari, kadang kala aku sendiripun dibuat mual oleh baunya.
Mungkin benar yang kau pernah bilang 'jika kamu menginkan sesuatu karena dunia, pastilah kau akan dibuat lelah olehnya'
Oh.. Ayah.. Kau tahu, aku sungguh baru menyadarinya sekarang. Yah, benar. Penyesalan selalu saja datang terlambat.
Tapi, memperbaiki niat untuk kehidupanku tidak ada yang terlambat.
Terima kasih untuk Ayah..
YOGYAKARTA 9 JUL 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)
Short StoryKerinduan yang sangat amat dalam kepadamu ayah. Tanpa ku ucapkan mungkin kau akan mengerti betapa besarnya rindu ini untukmu. Jika di dunia ini ada begitu banyak pria yang menyakitiku maka kaulah satu-satunya pria yang tak akan pernah menyakitiku. S...