16

1K 41 0
                                    

Dear Ayah..

Aku pernah mendengar seseorang berkata "seorang ayah akan sangat bahagia ketika anak yang di inginkannya tumbuh bahagia". Aku hanya bisa tersenyum nanar menanggapinya ayah.

Seseorang juga pernah berkata "Seorang ayah itu sangat menyayangi anaknya, hanya terkadang ia tidak tahu cara mengungkapkannya". Yah ayah, orang itu benar. Kau bahkan terbilang sangat kaku untuk mengucapkan kata sayang kepadaku.

Saat kita sedang duduk berdua di sebuah kursi tua. Kau hanya bisa mengelus kepalaku, memijatnya pelan dan tersenyum kearahku dengan sangat tulus. Kadang aku merasa kau tidak memiliki perasaan sama sekali ayah, namun dugaanku sangat salah.

Aku baru mengetahui bahwa kau-seorang ayah juga memiliki perasaan. Kau ingat ayah, saat aku menaik sepeda pemberianmu yang baru beberapa hari kau beli. Aku begitu senang memilikinya, sampai-sampai kau mengadakan acara menyambut keinginanku untuk menaiki sepeda itu.

Ayah kau tahu.. Saat itu aku sama sekali tak peduli dengan apapun mengenai hidupmu. Yang ku pedulikan hanya keinginanku, hasrat dan segala emosi yang selalu meluap.

Dan yang inginku paparkan, bahwa perasaan itu bisa dilihat dari bagaimana sikapnya. Dan aku tahu kau sangat menyayangiku, dan aku menyadarinya saat kau sudah memberikan jarak yang sangat dalam dalam hubungan ini ayah.

2009

____________________________________

Terima Kasih telah membaca cerita ini. Tapi jangan lupa Vote dan Comment! Dengan Vote, comment kamu dukung Cerita ini untuk terus aktif dan membuat karya yang bisa menghibur kalian semua.

Oke, Sukriyaa Cuy!!

Selamat berkehidupan, agar hidupmu tetap hidup!

Jangan lupa follow ig @mdh.basati

Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang