Dear Ayah...
Ketika aku tersadar dalam sebuah napas yang melekat di dalam tubuhku. Di situlah aku tersadar, seberapa besarnya Nikmat Allah yang diberikan kepadaku.
Kau tahu ayah, senyumku telah lama usang. Deru napasku tidak lagi tertata. Setiap kata yang terucap kembali berbalik menghantam diri. Senyum masamku kembali ku tunjukkan kepada dunia. Lihatlah!
Aku tidak pernah percaya dengan yang namanya Persahabatan, muak! Mendengar semua konspirasi dan drama. Aku begitu muak ayah. Aku hanya memiliki satu teman di dunia ini ayah, yang selalu bisa menenangkanku, memberiku kehangatan. Dan itu bukan orang lain ayah. Itu adalah Kau.. Kau ayah... Iya...
Sebuah kecupan untuk mewakili segala kerinduan yang ada
2018
____________________________________Terima Kasih telah membaca cerita ini. Tapi jangan lupa Vote dan Comment Kawan! Dengan Vote, comment kamu dukung Cerita ini untuk terus aktif dan membuat karya yang bisa menghibur kalian semua.
Oke, Sukriyaa Cuy!!
Selamat berkehidupan, agar hidupmu tetap hidup!
Jangan lupa follow ig @mdh.basati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)
Short StoryKerinduan yang sangat amat dalam kepadamu ayah. Tanpa ku ucapkan mungkin kau akan mengerti betapa besarnya rindu ini untukmu. Jika di dunia ini ada begitu banyak pria yang menyakitiku maka kaulah satu-satunya pria yang tak akan pernah menyakitiku. S...