Dear Ayah...
Kau pasti sedih melihat diri ku yang sekarang?
Tersenyum dengan penuh kebohongan, tertawa dengan penuh dusta, bahagia dengan penuh derita, dan Cinta dengan penuh luka.
Kadang aku berpikir, bagaimana aku bisa melakukan hal bodoh seperti itu?? Jelas itu sangat menyakitkan!
Tetapi takdir, memanglah takdir. Setiap garisnya sudah di isi sebuah rencana. Meski terkadang, bohong adalah dosa. Tapi aku harus melakukannya.
Bukan masalah untuk apa, siapa dan mengapa. Tetapi membuat hidup seseorang tidak dipenuhi kekhawatiran adalah sebuah kebaikan.
Ayahku, ayahmu, dan ayah-ayah di luaran sana adalah salah satu contoh dari sekian kesakitan yang di sembunyikan.
Tetapi takdir, memanglah takdir. Tidak bisa di pungkiri, di elak, di hindar dan menghindar.
Ayah, adalah duka yang sering aku lupakan
Tangis yang sering aku musnahkan
Derita yang sering aku pikulkan
Kebahagiaan yang sering aku hindarkan
Kecewa yang sering aku abaikan.Meski begitu, dia tetap menganggapku sebagai anaknya!
Mulia sekali kau Ayah..
____________________________________Terima Kasih telah membaca cerita ini. Tapi jangan lupa Vote dan Comment Kawan! Dengan Vote, comment kamu dukung Cerita ini untuk terus aktif dan membuat karya yang bisa menghibur kalian semua.
Oke, Sukriyaa Cuy!!
Selamat berkehidupan, agar hidupmu tetap hidup!
Jangan lupa follow ig @mdh.basati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)
Short StoryKerinduan yang sangat amat dalam kepadamu ayah. Tanpa ku ucapkan mungkin kau akan mengerti betapa besarnya rindu ini untukmu. Jika di dunia ini ada begitu banyak pria yang menyakitiku maka kaulah satu-satunya pria yang tak akan pernah menyakitiku. S...