17

1K 39 0
                                    

Dear ayah...

Dunia adalah panggung sandiwara yang penuh dengan keterpura-puraan. Jika panggung itu tidak ada, maka dunia ini akan sesak dengan kejujuran yang menyakitkan.

Aku jatuh ayah, jatuh dalam lingkaran hitam yang mengenalkanku akan Cinta. Cinta yang tak nyata, Cinta yang semu, cinta yang tak dicecap rasa. Aku bingung ayah..

Bahkan saat ini, aku sangat sulit untuk menerima kejujuran itu. Bahkan aku begitu gila karenanya. Aku bahkan sampai meninggalkan kewajibanku sebagai hamba.

Ayah pernah bilang "dekati Allah dengan ikhlas dan penuh dengan kerendahan hati, jangan sampai ada kesombongan sedikitpun. Maka Allah pasti akan mendekatkan kita dengan orang yang sama"

Aku hanya bisa tersenyum kecewa ayah, kecewa pada diriku sendiri. Yang sudah tak bisa menjaga dan memelihara cinta dan perasaanku ini. Aku umbar dan kubiarkan dia tahu perasaanku yang sebenarnya. Sedangkan, Allah sangat benci akan hal itu. Ya, karena perasaan ini salah, ini bukan cinta. Namun hasrat dan napsu.

Kau benar ayah, dunia ini penuh dengan hingar-bingar kemewahan yang akan memalingkan kita dari nikmatnya ibadah. Bahkan syetan bisa menjerumuskan kita dan membuat kita terlena didalam dunia yang fana ini.

Aku menangis namun tak mau bersujud. Hah, begitu sombongkan diriku ayah? Aku melakukan kesalahan tetapi tidak mau memohon ampun kepada pemilik Kekuasaan?

Ibaratnya, aku ingin bisa menulis tapi hanya sebatas kata. Tidak mau bergerak mengambil pensil namun justru menangis.

2017

____________________________________

Terima Kasih telah membaca cerita ini. Tapi jangan lupa Vote dan Comment! Dengan Vote, comment kamu dukung Cerita ini untuk terus aktif dan membuat karya yang bisa menghibur kalian semua.

Oke, Sukriyaa Cuy!!

Selamat berkehidupan, agar hidupmu tetap hidup!

Jangan lupa follow ig @mdh.basati

Dear Ayah (Sebuah Surat Untuk Ayah..)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang