____
Giana dan Jovan memasuki Apartemen Giana, mereka baru saja kembali dari kampus. Karena Jovan tidak memiliki jadwal rapat, ia memutuskan untuk pulang bersama Giana.
"Pan.., lo pesan makanan buat makan malem. Gue mau mandi." Giana langsung ke kamarnya setelah memberitahu Jovan.
Jovan hanya bergumam sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya, "Mau makan apa??"
"Terserah!"
"Jangan terserah, Na.. Ntar lo protes kayak yang dulu-dulu."
Suara kekehan terdengar dari dalam kamar Giana, "Rice bowl yang cumi asam manis."
Jovan mengangguk lalu memesan makanan Giana dan untuknya juga. Setelah memesan, Jovan mensetting PlayStation nya. Ia sudah lama tidak bermain game karena Giana yang beberapa minggu terakhir ini sok sibuk dengan Kevin.
"NAAAAA." Teriak Jovan.
"ADA DI BAWAH MEJA YANG DEKAT SOFA." Balas Giana seakan sudah mengetahui pertanyaan yang akan keluar dari mulut Jovan.
Jovan berjalan ke meja lalu mengambil stick game nya, tak lupa mengambil toples chiki milik Giana yang ada di atas meja.
Dan Jovan menikmati permainan gamenya dengan sesekali mengecek ponselnya melihat sejauh mana makanan yang sudah ia pesan.
____
Giana keluar dari kamarnya dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya, "Udah sampai?"
Jovan yang sedang bermain game mengangguk, Giana berjalan ke dapur untuk mengambil air minum untuk mereka berdua.
Giana memanggil Jovan untuk makan, Jovan hanya mundur ke meja yang jaraknya memang tidak jauh dari tempatnya duduk bermain game. Giana dengan lahap memakan makanannya, belajar matematika dari siang hingga sore membuatnya benar-benar kelaparan. Sedangkan Jovan menyuapkan makanannya dengan tangan kanannya dan tak lama setelah makanannya sampai di mulutnya ia melanjutkan bermain gamenya. Jovan melakukan itu berkali-kali membuat Giana berdecak, "Makan dulu baru main game!"
"Bentar, lagi seru." Jawab Jovan, ia benar-benar sudah lama tidak bermain games.
Giana memutar bola matanya lalu melanjutkan makanannya.
"Na... Suap..." Panggil Jovan dengan kedua tangan yang sibuk memegang stick gamenya.
"Naaaa.."
"MAKANYA GUE BILANG MAKAN DULU BARU MAIN GAME JOVAAAN!"
Giana mengembuskan nafasnya sejenak setelah teriak memarahi Jovan, ia lalu dengan sengaja menyendok makanan Jovan dengan porsi besar lalu menyuapi Jovan.
Jovan yang membuka mulutnya sedikit kaget melihat makanan di sendok yang penuh itu. Tapi ia tetap membuka mulutnya selebar mungkin agar makanan itu bisa masuk ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse of us
FanfictionSerius, bersahabat dengan cowok tidak akan membuatmu kecewa, tapi itu tergantung bagaimana kau menghadapinya, intinya jangan terjebak friendzone yang baper hanya kau sendiri. "Who fell first?" Mungkin itu yang akan kalian tanyakan jika membaca ini. ...