Serius, bersahabat dengan cowok tidak akan membuatmu kecewa, tapi itu tergantung bagaimana kau menghadapinya, intinya jangan terjebak friendzone yang baper hanya kau sendiri.
"Who fell first?" Mungkin itu yang akan kalian tanyakan jika membaca ini.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____
Gianak
lo dimana?
Gramedia
sama Kevin?
iyaa, why????
gue laper
ya makan
gak ada makanan di apart gue
ke sebelah sana, ada Indomie sama Frozen food di lemari
mager
yaudah
yaudah apa?
tahan lapar
ck
gue laper Naa
YA MAKAN BEGO PESEN MAKANAN ATAU APA KEK
mau bakso
PESEN VAN PESEN
pesenin
ADGAJJASJ CARI PACAR SONO LU
udah gue pesenin kayak biasa
yaa
_____
Jovan berjalan menuju kelasnya, netranya tak sengaja melihat sosok tak asing di depan kelasnya. "Lo ngapain di depan kelas gue?"
Giana menoleh sambil tersenyum, "Halo pak kahim! Susah banget gue liat lo beberapa hari ini."
"Lo kan sibuk pacaran." Ketus Jovan dengan nada sarkas. Ia belum yakin Kevin dengan Giana sudah pacaran atau belum.
Giana terkekeh, perempuan itu menoleh saat bahunya ada yang tepuk.
"Ayo.." ajak Kevin yang menepuk bahunya.
Giana mengangguk lalu menoleh ke arah Jovan, "Pan... Duluan yo." Ia melambaikan tangannya sambil berjalan bergandengan dengan Kevin.
Jovan menghela nafas sedikit kasar, sepertinya keduanya memang pacaran.
"WOI VAN! NGAPAIN BENGONG DI PINTU GEBLEK."
Jovan menoleh melihat Harlan yang meneriakinya. Melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. Seminggu ini hubungannya dengan Giana benar-benar renggang, Giana selalu sibuk dengan Kevin. Kevin. Kevin.
Bahkan tugas mengantar jemput Giana yang menjadi tugasnya kini di ambil alih oleh Kevin. Setiap ia ingin ke apartemen Giana, perempuan itu pasti keluar bersama Kevin.
