up ulang.
___Saat ini Giana sedang menyandarkan tubuhnya di sudut sofa dengan novel romance di tangannya, kaki panjangnya terlentang sampai di ujung sofa membuat posisinya sangat amat nyaman, bahkan saat pintu terdengar terbukapun tidak membuat Giana mengubah posisinya, ia sudah tahu kalau itu Jovan yang datang.
"Na."
"Hmm?"
Tidak ada balasan dari Jovan membuat Giana mendongak, "Kenapa?"
Jovan menggeleng, melangkahkan kakinya mendekati Giana. "Boleh peluk gak?"
Merasa ada yang aneh, Giana merentangkan tangannya tanpa repot-repot untuk bangun, ia menyilangkan kedua kakinya yang sebelumnya terlentang, Giana masih menyandarkan tubuhnya di sudut sofa, malas untuk bangun.
Jovan duduk di depan Giana yang masih kosong, memajukan tubuh masuk ke dalam pelukan Giana, menaruh kepalanya di bahu kiri Giana, sedikit menindih tubuh Giana.
Giana memeluk pinggang Jovan, mengusap punggung lebarnya dengan lembut, "Kenapa?"
"Enggak."
"Lo bukan cewek, Pan."
Jovan terdiam sebentar, "Na."
"Hmm???"
"Alasan lain lo ikut exchange apa?"
"Alasan lain?" Giana ngebeo sebentar, "Apanya?" Tanyanya bingung.
"Na."
Giana mendengus jengkel, "Kenapasih? Ngomong yang jelas!"
"Kata Rendy..."
"Apa?"
"Lo ..."
"APA JOVAN?! JANGAN NGOMONG SEPOTONG-SEPOTONG!"
Jovan menggeleng, memeluk erat tubuh Giana, menghirup dalam-dalam aroma tubuh perempuannya itu, "Na."
BUGHH.
"Aw, sakittt.." ringis Jovan setelah mendapatkan satu pukulan di punggungnya.
"Makanya ngomong! manggil mulu."
Jovan menghela nafas sejenak, "Lo ikut exchange supaya nilainya lo konversi buat matkul KKN, ya?"
"Siapa yang ngomong gitu?"
"Rendy."
Giana mendengus dalam hati, menjulid-i sikap Rendy yang sok tau.
"Semester ini lo KP, kan?" Tanya Giana, KP semacam mata kuliah seperti magang tapi dalam industri namanya KP, Giana juga tidak tau artinya apa yang jelas intinya kayak gitu.
Jovan mengangguk.
"Nah sama. Gue juga ada magang di semester 6, tapi karena gue ikut exchange nilainya gue konversi ke mata kuliah magang gue, bukan KKN."
Jovan menjauhkan tubuhnya ingin menatap mata Giana, memastikan agar Giana tak berbohong, "Bener??"
"Yaiyalah! ngapain boong. Lagian gue juga udah daftar KKN kemarin, bukannya lo juga yang nganterin?"
Jovan mengumpat dalam hati, sial ia masuk jebakan Rendy dan Harlan. Tadi saat mereka nongkrong dua bajingan itu memanas-manasinya, kalaua Giana ikut exchange supaya gak KKN (karena memang ada kasus seperti itu). Jovan jelas tidak terima! Ia pengen KKN bareng Giana.
Konon katanya KKN adalah simulasi rumah tangga.
Jovan memajukan bibirnya, lalu memeluk Giana kembali, "Gue pikir.. lo gak ikut KKN."
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse of us
FanfictionSerius, bersahabat dengan cowok tidak akan membuatmu kecewa, tapi itu tergantung bagaimana kau menghadapinya, intinya jangan terjebak friendzone yang baper hanya kau sendiri. "Who fell first?" Mungkin itu yang akan kalian tanyakan jika membaca ini. ...