بسم الله الرحمن الرحيم
📝 Author Note
1. Selalu jadikan Al-Qur'an bacaan utama.
2. Jan lupa baca basmalah terlebih dahulu, lalu klik 🌟 di pojok kiri bawah.
3. Silakan share quote atau adegan favorit dalam cerita ini dan mention Ig @rifkarizki12
4. Semoga bermanfaat. Happy Reading 🥰
,
,
,
,
,
,
,Di antara miliaran manusia di dunia, kamulah yang berhasil membuatku menetap bukan hanya sekadar singgah.
-Hiraeth Kalopsia-
🕊️✨✨🕊️
Di sinilah Ananta dan Alkana kecil berada. Di sebuah tempat yang tidak jauh dari kompleks perumahan mereka. Bahkan masih dalam satu kompleks, cuma beda gang saja.
"Kamu kenapa ngajak aku ke sini?" tanya penasaran Alkana yang masih mencoba melihat sesuatu di depan sana. Meskipun saat ini jarak mereka tidak begitu dekat, kurang lebih berkisar jarak sekitar 100 m dari sebuah gudang di sana.
Pemandangannya memang seperti perumahan biasa, tidak jauh beda dengan berbagai model tipe rumah bergaya Amerika Klassik di perumahan ini, akan tetapi setelah masuk ke dalam sana hanya tersisa sebuah tempat yang cukup kotor dengan berbagai tumpukan dus maupun peti kayu dalam jumlah banyak.
Netra hitam legam milik Alkana itu masih mengikuti pergerakan Ananta yang masih mengamati pergerakan dua orang pria bertubuh besar, tinggi, dengan lengan yang bertato di depan sana.
Di sana juga ia melihat Sang Dady yang tengah mengisap sesuatu menggunakan alat yang Ananta sendiri baru melihatnya. Jika kalian menilai itu adalah rokok, nyatanya tidak. Ananta tau persis bagaimana bentuk batang rokok dan cara menyesapnya, karena Eyang Kakungnya juga seorang perokok.
"Sstt, jangan berisikk. Nanti anak buah Dady aku bisa tau kalau kita mata-matain mereka di sini."
Ananta memberikan instruksi kepada Alkana untuk diam dengan jari telunjuknya yang ditaruhnya di depan mulutnya.
Alkana kecil justru mencebikkan mulutnya. Kesal dengan jawaban Ananta.
"Ihh kok gitu sih, aku udah capek tau jauh-jauh ke sinii. Masa kamu nggak mau kasih tau aku? Katanya kita best friend?" sambung Alkana dengan nada merajuknya. Membuat Ananta menghembuskan napasnya pasrah.
"Huftt, gini. Aku mau ngajak kamu main jadi detektif kali ini. Jadi kita mainnya sembunyi-sembunyi. Ngerti, kan?" sambung Ananta yang semakin membuat bola mata Alkana semakin membulat sempurna. Masih mencoba mencerna setiap ucapan dari Ananta.
"Detektif itu apaa?" sambung Alkana dengan nada polosnya.
Bocah lelaki berusia 10 tahun yang memakai setelan baju ala-ala Spiderman itu menepuk jidatnya sendiri secara kasar.
Kenapa gadis kecil di sampingnya ini sangat menggemaskan?
"Detektif itu, kita mecahin misi rahasia yang dilakukan sama seseorang. Nah, kali ini aku ngajak kamu nyari tau apa yang dilakukan Dady aku selama ini. Jadi kita hari ini, jadi detektif untuk menyelidiki pekerjaan Dady aku. Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth Kalopsia
Spiritual📌 FOLLOW SEBELUM MEMBACA #1 Kerinduan ~ 4 April 2023 Sequel cerita "Hijrah, Kok Gitu?" PASTIKAN SUDAH MEMBACA HKG (di akun @dakwahwtitersG_ofc) TERLEBIH DAHULU AGAR TIDAK TERJADI KEBINGUNGAN ALUR *** Kisah ini dimulai, saat ketulusan cinta itu akh...