🕊️ 5. Pergi

401 118 16
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

📝 Author Note

1. Selalu jadikan Al-Qur'an bacaan utama.

2. Jan lupa baca basmalah terlebih dahulu, lalu klik 🌟 di pojok kiri bawah.

3. Silakan share quote atau adegan favorit dalam cerita ini dan mention Ig @rifkarizki12

4. Semoga bermanfaat. Happy Reading 🥰

,
,
,
,
,
,
,

Jika hadirku di sisimu menorehkan luka, biarkan aku pergi penuh lara meninggalkanmu bahagia, meski tanpaku.

-Hiraeth Kalopsia-

🕊️✨✨🕊️

Plakk

Sebuah tamparan singkat mendarat di pipi mulus Arumi. Sorot tajam mata Eyang menyala penuh kemarahan.

"Kurang puas kamu, hmm?" pekiknya kemudian sebelum akhirnya kembali menyambung, "setelah kamu hancurkan rumah tangga Alkena-Ananta, kamu buat Alkena benci dengan Ananta, kamu buat Ananta terbaring koma bertahun-tahun seperti mayat hidup, sekarang kamu menggiring opini publik bahwa keluarga besar Sastrowidyodiningrat dalang utama kasus penggelapan uang yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan sekarang menjelma sindikat baru berupa trading saham?"

Arumi masih diam dan enggan menyela perkataan Eyang yang saat ini tengah tersulut emosi.

"Licik tau nggak!" Eyang menelan salivanya susah payah. Masih mengamati perempuan putih semampai di depannya. "Saya heran, kenapa dulu Wiratmaja sangat getol menjodohkan kamu dengan cucu semata wayang saya. Sampai semua kekacauan di kehidupan Ananta bermunculan seperti ini!"

Setelah berulang kali mencoba menenangkan diri, Arumi mencoba menjawab berbagai pertanyaan yang menyudutkannya.

Jika selama 2 tahun belakangan ini kenyataannya Wiratmaja memang menjadi tersangka pada kasus penggelapan dana beberapa tahun lalu, bahkan polisi juga sudah melakukan penyelidikan lanjutan atas laporan Aksara dan Alkena, kenapa sekarang malah Eyang menyudutkannya?

"Maaf Eyang, bukannya cucu angkat kesayangan Eyang – Aksara adalah orang yang membantu Alkena mengusut tuntas kasus ini, lalu kenapa sekarang Eyang kembali mempermasalahkan?

Toh, hukuman Om Wiratmaja sudah berjalan 2 tahun belakangan ini. Saya nggak tau, apa maksud Eyang yang tiba-tiba datang dan melakukan tindakan tidak terpuji kepada saya.

Selama ini saya diam ya, Eyang. Karena saya ingin menebus kesalahan pada Ananta. Saya sadar apa yang dulu saya lakukan itu salah. Bahkan penyesalan itu masih membekas sampai sekarang. Itu pula alasannya mengapa 2 tahun belakangan ini, saya selalu melihat kondisi Ananta.

Tapi saya nggak terima, kalau Eyang menuduh saya melakukan hal yang bukan-bukan. Bahkan jika saya mau, saya bisa melaporkan tindakan Eyang barusan atas pasal kekerasan dan pencemaran nama baik."

"Ck, berani ya kamu mengancam saya? Lagi pula apa yang kamu lakukan selama 2 tahun belakangan ini tidak membawa pengaruh apa pun kepada perkembangan kesehatan cucu saya! Yang ada justru alam bawah sadarnya semakin tertekan karena kamulah penyebabnya!"

Jlebb

Hati Arumi memanas. Jika tidak melihat bahwasanya orang yang saat ini tengah berada di depannya adalah Eyang Ananta, lelaki yang sangat dicintainya sudah dipastikan ia akan menjambak kasar rambut putih yang tertutup selendang berwarna hitam itu.

Hiraeth KalopsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang