بسم الله الرحمن الرحيم
📝 Author Note
1. Selalu jadikan Al-Qur'an bacaan utama.
2. Jan lupa baca basmalah terlebih dahulu, lalu klik 🌟 di pojok kiri bawah.
3. Silakan share quote atau adegan favorit dalam cerita ini dan mention Ig @rifkarizki12
4. Semoga bermanfaat. Happy Reading 🥰
,
,
,
,
,
,
,Apalah artinya sempurna bila ada yang sederhana, namun mampu membuat bahagia?
-Hiraeth Kalopsia-
🌻🖤🖤🌻
Sederhana. Mungkin kalimat itu cukup menggambarkan keadaanku saat ini. Bahkan, sangat jauh berbeda dari Alkena Bagaskara. Ketika aku masih sah menjadi istrinya Ananta dan tinggal di rumah gedong keluarga ningrat Sastrowidyodiningrat.Dimana setiap paginya aku wajib meminum jus setelah bangun tidur, olahraga minimal 15 menit, perawatan meni-pedi setiap Jum’at, ke salon bareng Mama Sisca setiap Sabtu, berkuda setiap Ahad, dann masih banyak jadwal wajib lainnya.
Aih, kenapa aku masih mengingat semua kenangan itu. Waktu kebersamaanku dengan Eyang Putri dan Mama Sisca yang sangat baik menerimaku. Meskipun aku bukan dari golongan yang setara seperti mereka.
Bahkan, setelah kasus Papaku kembali terkuak dan terbongkarlah identitas asliku mereka tetap menerima keadaanku. Semua janji nikah kontrak konyol yang pernah aku buat dengan Ananta, dengan murkanya Eyang Putri sobek dan bakar waktu itu juga.
Krekkk
“Keterlaluan kamu, Le!” murka Eyang Putri sembari berusaha merobek kertas perjanjian itu menjadi potongan yang lebih kecil lagi.
Eyang Putri menatap Ananta dengan sorot mata elangnya. “Apa ini ide konyol Dady kamu?” sontak Ananta hanya mengangguk patuh.
Plakk
“Stop it, Maa. Ananta nggak salah. Dia melakukan ini karena dapat tekanan dari Dady-nya,” bela Mama Sisca yang melihat kemarahan Eyang Putri.
Detik berikutnya, Eyang Putri memelukku erat. Mengusap punggungku pelan, sembari menatapku dengan mata yang berkaca.“Maafin Eyang, Lee. Eyang gagal mendidik cucu semata wayang keluarga ini, hiks ... hiks ... hiks....”
Aku menghapus bulir tangis yang keluar dari mata keriput Eyang Putri. Memang benar, sikap yang telah Ananta lakukan padaku itu sangat jahat dan tidak beradap. Namun, apa lagi yang harus kuperbuat? Bertahan terlalu menyakitkan, melepas juga rasanya menyesakkan.“Eyang nggak mau tau. Pernikahan kalian, harus disahkan di mata agama dan hukum. Lusa, Eyang akan mengurus semuanya.”
Ck, aku tersenyum miris ketika memori itu kembali berputar lagi sepertihalnya kaset. Waktu itu, Eyang Putri dan Mama Sisca memintaku menjadi menantunya secara resmi baik dari segi hukum maupun agama.
Namun takdir berkata lain. Keesokan harinya, justru aku dan Ananta bertengkar hebat. Tidak hanya itu, Arumi dan antek-anteknya juga melakukan pengejaran terhadap kita. Seolah tidak ingin jika kita benar-benar menjadi pasangan yang satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth Kalopsia
Espiritual📌 FOLLOW SEBELUM MEMBACA #1 Kerinduan ~ 4 April 2023 Sequel cerita "Hijrah, Kok Gitu?" PASTIKAN SUDAH MEMBACA HKG (di akun @dakwahwtitersG_ofc) TERLEBIH DAHULU AGAR TIDAK TERJADI KEBINGUNGAN ALUR *** Kisah ini dimulai, saat ketulusan cinta itu akh...