06 || Jaehyun dan Chaeyoung

555 77 18
                                    

"Selamat Hari Selasa untuk kamu yang selalu buat saya tersepona!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat Hari Selasa untuk kamu yang selalu buat saya tersepona!"

Ini adalah hari esoknya setelah semalam. Waktu telah menunjukkan pukul 7:24 pagi, dan perut Chaeyoung tidak berhenti berbunyi sejak bangun tidur. Serta, gombalan bapak-bapak yang dilontarkan satpam sekolah berhasil membuat suasana hati Chaeyoung lebih kacau pagi ini. Tidur hanya empat jam dan dipaksa mandi pagi tidak cukup untuk membuat good vibes hari ini.

Belum lagi saat di kelas, Chaeyoung harus menghadapi entitas tidak tau diri yang tidak pernah mengerjakan tugas sekolahnya sendiri.

"Chae, bagiin tugas kimia semalam dongg," mohon Astrid, teman Chaeyoung yang tidak tau malu.

"Aku baru duduk loh, As. Sabar, please! Mau nafas aja belum sampai."

"Sini gue kasih nafas-"

"Hey, mau ngapain!" Chaeyoung menepis tangan Astrid yang sempat di kepalanya. Kemudian, Chaeyoung duduk menjauhinya. "Aku ogah kasih jawaban ke kamu," katanya.

Astrid melebarkan matanya, kemudian mengeluarkan biskuit rasa matcha yang dari mulutnya. Menjijikan. "Kenapa?? Please, setelah istirahat ada matpel kimia. Nanti gue beneran seriously dihukum lagi," ujar Astrid dengan gayanya yang sok Jaksel.

"Makanya aku ajarin, sini. Biar kamu ada usahanya."

"Engga ah, boring," jawab Astrid.

Chaeyoung menunjukkan jari tengah ke wajah Astrid.

"Apa? Minta kujilat jarinya?"

"Ih apasii, jijik!"

Astrid tertawa terbahak-bahak, dia tampak sangat menikmati momennya mengerjai teman sebangkunya. Dan kemudian, Astrid yang banyak tingkah tiba-tiba menggeser tempat duduknya lebih dekat pada Chaeyoung. "Jaehyun tadi bilang ke aku buat ngajak kamu nonton basket pulang nanti. Dan karena udah gue bantu, bisalah sekalian traktir gue."

"Dih? Minta traktir tuh sama yang kamu bantu, Jaehyun. Aneh banget malah minta ke aku." Chaeyoung mengeluarkan buku biologi. "Lagi pula engga, ah, males. Kamu aja ke sana."

"Gue minta traktir mie pedas doang, c'mon!!"

"Gak ada duit. Minta papa kamu, sana."

"Bokap lagi di rumah selingkuhan," ujar Astrid. Suaranya sangat keras sampai salah satu orang sekelas menyautnya.

"Anjir Trid, gampang banget lambe ngumbar kartu keluarga!"

"Diam, Ben. Atau bapak lo gue ambil!"

"Bapak gue juga punya selera, kali!"

Astrid mengambil kotak pensil Chaeyoung dan berniat melemparnya ke arah Ben. Chaeyoung hendak mencegatnya, tapi terlambat.

"Hei, kotak pensilkuu-"

Kotak pensil itu sudah melayang, namun Ben menghindar, dan benda itu malah melesat keluar kelas.

𝐓𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬 || 𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang