Sudah mendekati keberangkatan untuk berlibur. Keduanya tengah sibuk memilih barang bawaan dan packing ke koper masing-masing. Kemarin Ashel udah nemenin dan bantuin Zee packing sekarang gantian.
Seisi lemari Ashel di keluarkan untuk memilih mana saja baju yang akan dibawa ke Jepang. Zee jobdesk nya cuman bagian iya/engga dengan apa yang Ashel perlihatkan.
"Udah cukup Cel kayaknya, soalnya nanti juga pasti belanja disana." Komentar Zee setelah melihat baju pilihan yang sudah dipisahkan.
"Hemm iyasih yaudah tinggal sepatu bawa yang mana menurut kamu?" Di mintain pendapat malah anaknya asik refill snack ke toples. Itu barusan setengahnya habis sama dia doang.
Ashel tengah berdiri di depan rak sepatunya dengan kebingungan memilih. Menunggu respon Azizi tapi tak kunjung bersuara anaknya, saat di tengok ternyata lagi asik dengan dunianya sendiri.
"Aziiziiiii," Panggil Ashel dengan kedua tangannya di pinggang.
"Sabarr Cell ini jadi pada tumpah tauu." Omelnya padahal salah dia sendiri yang ngisi kepenuhan.
"Hiiihh kamu sihh makannn mulu dari tadii." Ashel menghampiri dan membantu merapihkan snack yang berjatuhan.
"Yaaaa maap." Bukannya gemes malah ditoyor kepala Zee soalnya so imut hahaha.
"Aduhh,"
"Udahh cepet menurut kamu bawa sepatu yang mana?" Ulang Ashel.
"Docmart yang samaan satu lagi gimana kamu." Akhirnya menjawab dengan benar dibarengi dengan kekehannya.
"Okey beres tinggal aku rapihin di koper aja. Nanti malem itu deh capek bangett. Bantuin masukin sisa bajunya ke lemari, Zee." Anaknya hanya berhem ria dan langsung berdiri dari duduknya meninggalkan toples snack.
"CUCI TANGAN DULU AZIZI!!" Gercep Ashel karena melihat sahabatnya langsung mendekati lemari bajunya.
"Ishhh iyaa tauu orang liat doangg geer kamu. Huuuuuu ashel jelek."
Hahaha kelakuan mereka ini hari-hari kadang ribut, kadang sweet, kadang cuek.
Pada akhirnya Zee membantu membereskan isi kamar Ashel yang seperti kapal pecah. Setelah semuanya rapih, mommy Ashel memanggil mereka untuk makan malam bersama. Tentunya tidak menolak lagi Zee kalo soal makanan.
Mommy masak dendeng barusan. Yang makannya lahap dan selalu ditawari justru Azizi, udah kayak anak sendiri kadang Ashel suka cemburu sama mommynya yang lebih care ke Zee.
"Lahap betull Zee makannya, pelan-pelan sayang." Ucap mommy Ashel.
"Ini the best mom, dendeng kesukaan, i love it." Jawabnya dengan mulut penuh makanan. Mommy cuman terkekeh melihat tingkahnya.
"Kamu ini ngga ada kenyangnya itu perut, tadi di kamar snack potato hampir habis 1½ toples sama kamu sendirian." Komen Ashel.
"Ngga itu bocorr toplesnya kocak."
"Nanti mommy bekelin kalian dendeng deh buat ke jepang, ngga banyak sih tapi jangan rebutan disana ya." Mata Zee langsung berbinar menatap mommy dengar kabar baik tersebut.
"YESS. Thank u mommy. You're one of the best mommy in this world." Ia menggeleng gelengkan kepala sambil terpejam dan mengulurkan kedua jempol tangannya ke mommy.
"Ihh ngga cocok di gemes-gemesin kayak gimana juga, Zee."
Ashel menyikut lengan sahabatnya, lalu balik di tatap sekilas oleh Azizi dengan artian tatapan 'apasih cel irii yaa'. Yaa begitulah dua teman kecil ini.
***
Waktu flight pesawat yang akan mereka tumpangi itu sekitar jam 6 pagi, jadi mulai jam 4 Zee dan Ashel sudah mulai berangkat diantar supir keluarga Zee. Orang tua mereka tidak ikut mengantar cukup Kak Rafa sama Athir aja karena disuruh bantuin bawa kopernya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Human Being [ZEE]
Teen FictionAzizi Shafa. Dia adalah sosok orang yang ngga ada duanya di dunia ini. Manusia manis dalam segala aspek sampai terkadang orang lain juga bingung kenapa dia bisa semanis itu. Semua orang ingin memiliki sosok seperti Azizi atau ingin seperti sosok Azi...