Tujuhbelas

961 123 5
                                    

Sesuai dengan rencana melakukan suprise ulang tahun Azizi, saat ini Ashel, Christy, dan Fiony tengah menjalankan rencana-rencana yang sudah mereka susun sedemikian rupanya.

Masing-masing dari mereka juga sudah membeli kado untuk Zee. Ashel memberikan Sepatu costum yang couple sama dia juga, Christy membelikan jaket varsity, Fiony memberi baju dan topi.

Sekarang mereka udah di rumah Zee tepatnya di kamar Zee. Mereka dateng tadi dijemput Ashel pake mobil mamanya Zee yang dia pinjam supaya saat pulang Zee ngga bakal tau kalo akan ada suprise. Selama seharian ini juga Ashel mematikan locationnya supaya ngga terdeteksi di zenly.

"Hari ini kita akan membuat Zee menjadi girly," Ucap Cepio disusul dengan ketawanya yang begitu puas.

"Ohh tentu kapan lagi bukan?" Tambah Christy. Seneng banget dia mau ngerjain Zee di hari ulang tahunnya.

Tahun ini ulang tahun yang begitu istimewa karena adanya Ashel lagi. Tahun-tahun sebelumnya selalu ada sedih yang dirasakan Zee karena kurangnya sosok sahabat kecil dia.

Mereka bertiga selesai mendekor kamar sekitar jam 9 nan dan dapet kabar Zee baru kelar les nya. Agak terlambat gatau kenapa, tapi aman langsung pergi lagi sama Ka Chika diajak bahas tentang basket dan seputar beasiswa kuliah di luar negeri yang Chika ambil.

Ka Chika keep in touch banget selalu kabarin. Sengaja dibuat lama juga sampai mereka selesai hampir tengah malam. Zee sampai rumah sekitar jam 11 malam lewat, di ruang tamu ditahan sama mamanya.

"Zee... Kok baru pulang? Ngga kabarin mama." Tanya mamanya. Otomatis Zee duduk di samping mamanya berniat menjelaskan.

"Hpku low, maa. I'm so sorry, tadi habis les aku ada perlu sama kakaknya Christy, Ka Chika." Mamanya merapihkan rambut Zee dan menyelipkan ke belakanh telinganya.

"Athir sama Bang Rafa sampe nyusulin kamu barusan mereka belum sampe rumah nih." Mamanya mengambil telfon dan menelfon salah satu dari mereka, padahal mereka berdua lagi beli martabak disuruh mamanya.

Zee nungguin mamanya telfon abangnya. Diem dengerin mamanya mengobrol sampai sambungan telfon berhenti.

"Yaudah aku ke kamar dulu kalo gitu mau mandi badannya lengket ngga enak." Zee sudah berdiri tapi ditahan tangannya oleh mamanya.

"Bentar dulu. Mending kamu makan dulu nanti kalo udah masuk kamar kamu pasti ngga bakalan turun buat makan." Zee mengeluh.

"Tapi, Maa... Mau mandi dulu. Nanti janji selesai mandi." Zee sampai memberikan jari peace nya ke mama.

Pokoknya Zee ditahan-tahan sampai mendekati jam 12 malam. Dia akhirnya nurut makan dulu ditemani mamanya terus ngga lama kembaran sama abangnya pulang bawa kresek isinya banyak banget.

"Dih banyak amat jajan malem-malem," Komentar Zee melihat isi kresek karena kepo. Ada pizza sama martabak.

"Mau main game. Biar asikk." Jawab Bang Rafa.

"Ikuttttt!! Tapi tungguin mau mandi dulu weh."

Kurang 3 menit sudah ngga bisa ditahan lagi Zee lama-lama jadi dibolehin naik ke kamarnya. Mama Zee langsung kasih tau Ashel kalo Zee udah mau ke kamar.

Anaknya santai banget nenteng tas baju udah acak-acak ngga karuan. Lemes banget jalan juga, hari yang melelahkan bagi Zee hari ini. Tangannya sudah memegang gagang pintu lalu, Ceklek. Membukanya tapi masih gelap.

Saat lampu menyala langsung di sambut dengan nyanyian Happy Birthday dan nyalanya lilin di kue yang di pegang oleh Cepio. Kaget banget. Zee masih di posisi terkejut lalu sepersekian detik berubah menjadi tatapan ngga nyangka.

Sweetest Human Being [ZEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang