05.

580 45 3
                                    

୨୧  ┈┈ °☆♡☆° ┈┈ ୨୧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







୨୧ ┈┈ °♡☆° ┈┈ ୨୧





"Dek, kenapa enggak dilawan saja?" protes Areksa kepada Adik nya yang kini sedang menunduk, Harfian merasa bersalah.

"Nggak mau, Kak." balas Harfian dengan gelengan kecilnya, Areksa pun menghela napas kasar.

"Kalo ada apa-apa bilang ke Kakak." sahut Mahesa yang baru datang.

"Iya Kak, maaf..."

"Mau Kakak antar pulang dulu?" tawar Mahesa.

"Nggak usah Kak." Harfian menggelengkan kepalanya.

"Antar pulang aja." timpal Areksa lalu di angguki oleh Mahesa.

"Tapi Fian pengin sekolah..." rengek Harfian, tidak terima dengan keputusan kakak-kakaknya.

"Pulang Dek, Kamu istirahat saja dulu...entar Kak Yohan marah loh kalau tahu kejadian ini."

"Ya sudah."

Mahesa pun mengantar Harfian pulang, tidak lupa dirinya izin dulu kepada Guru untuk mengantar pulang Adiknya.


~o0OO0o~


Saat sampai Panti Asuhan, disana hanya ada Bu Seana dan anak-anak yang masih belum sekolah.

"Kakak balik ke Sekolah dulu ya." pamit Mahesa.

"Iya Kak, hati hati yaa," balas Hafian tersenyum, Mahesa pun mengangguk.

Setelah Kakak nya pergi, Harfian langsung masuk ke dalam Panti Tersebut.

"Harfian pulang." ucap Harfian dengan suara yang sedikit di kecilkan, ia benar-benar takut di marahin oleh Bu Seana.

"Loh kok pulang?" tanya Bu Seana dengan tatapan tidak suka menatap kehadiran pemuda itu, Harfian menunduk takut.

"Disuruh Kakak..." cicit Harfian dengan kepala yang masih ditundukkan.

"Cih, Sana bersih-bersih!" perintah Bu Seana tanpa ada rasa kasihan sedikitpun.

"Iya Bu..." Harfian langsung ke kamar lalu ganti baju, niatnya ia saat sampai rumah itu istirahat. Tetapi Bu Seana selalu saja menyuruh ia untuk bersih-bersih Panti.

Promise✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang