18.

390 35 4
                                    

୨୧  ┈┈ °☆♡☆° ┈┈ ୨୧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







୨୧  ┈┈ °♡☆° ┈┈ ୨୧




"Makasih ya Senja sudah nemenin Aku." ungkap Harfian, ia tersenyum manis menatap Senja.

"Sama-sama!"

Tik
Tik

"Sudah mulai Hujan Fian, entar besok kita ketemu lagi yaa disinii!" Harfian mengacungkan Jempolnya.

"Sampai Jumpa Senja!"

"Dadahh!" Senja membalasnya dengan lambaian tangan.

Tiba-tiba saja Hujan mengguyur kota.

"Haish...kenapa harus sekarang turunnya?" Sesal Harfian, jarak dari taman ke rumah cukup Jauh dan ia tidak membawa kendaraan apapun, hanya berlari saja.



~o0OO0o~



Kini Seorang Pemuda sedang melihat pemandangan lewat Jendela yang sangat besar di rumahnya.

'Loh Hujan?' Yohan tersadar dari lamunannya saat Hujan turun dengan deras.

Setelah Yohan sadar ia kembali melamun lagi sambil menatap ke arah bawah, tetapi saat ia lihat kebawah ada dua anak kecil yang sedang berlari-larian saat Hujan deras turun.

"Adek Jangan lari-lari rntar di marahin Bunda, sudah hujan ini!" seorang Anak kecil sedang berlari mengejar Sang Adik yang tertawa kesana kesini.

"Wlee nggak mau!" anak kecil tersebut menjulurkan lidahnya kepada Sang Kakak lalu lanjut berlari.

"Hihh sini kamu!" Kakaknnya pun berlari kembali untuk mengejar Adiknya.

"Adek?" gumam Yohan.

Yohan yang melihat kejadian itu menjadi teringat pada masa kecilnya.

Flashback On.

"Kak Yohan—lihat ada kupu-kupu!"

"Iya, jangan lari-lari ya Fian!"

"Fian jangan lari-lari,"

"Kupu-kupunya lucu!"

"Fiann!"

Promise✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang