32. Punya hubungan apa?

2.8K 489 27
                                    

Update bestie 🔥

Siapa yang nungguin nih? Btw di Karyakarsa sudah update juga bab barunya ya:)

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ygy! Jangan lupa juga dikasih komentar biar aku rajin nulisnya ❤️❤️




Aku yakin, ini bukan hanya perasaanku saja kalau wanita di depanku menyukai Sadwa. Karena kejadian ini mirip sekali dengan yang pernah Juvi lakukan meski tak terang-terangan seperti wanita muda itu. Tapi─kenapa dia bisa menyukai Sadwa sementara pria disampingnya itu adalah kekasihnya.

Aku menatap Sadwa. Kejam sekali, apa pesona pria bajingan ini sampai bisa menghasut wanita yang bahkan sudah punya kekasih. Aku tahu dia tampan, tapi─pria yang menjadi kekasihnya pun tidak jelek.

"Jangan melihatku seperti itu," tegur Sadwa tiba-tiba.

Aku tersadar. Tiba-tiba dua teman prianya tertawa.

"Ya ampun. Sepertinya kekasihmu sangat memujamu Sad," ujar Tara.

"Dia bahkan melihatmu gak berkedip," lanjut Reksa.

Wajahku langsung terasa panas, mungkin sudah memerah. Tidak tahu kalau ternyata mereka memerhatikan tingkahku. Ini benar-benar memalukan, apa lagi dengan tingkah Sadwa yang hanya tersenyum bangga mendengar godaan teman-temannya. Pria ini pasti semakin narsis.

"Dia memang selalu seperti itu," sahut Sadwa. seakan mengiyakan godaan teman-temannya.

Aku mendelik. Apa-apaan itu? Dasar bajingan. Dia semakin membuatku malu. Aku bahkan tak berani menatap teman-temannya yang sekarang masih tertawa menggodaku.

"Sudah pasti Ersa terpesona denganmu Sad." Tara semakin menjadi-jadi.

Aku meringis. Rasanya ingin sekali pergi tapi aku tahu aku tak bisa melakukan itu. Bisa-bisa aku diseret paksa nanti. Tapi berada di sini juga tidak menyenangkan. Mau bagaimana lagi, aku hanya bisa duduk diam dan menerima semua godaan menyebalkan dari mereka. Kecuali dari satu orang itu, ya Kristal.

"Ngomong-ngomong, setelah sekian lama gak keliatan. Kenapa sekarang mendadak terjun lagi di tempat kerja? Sudah baikan sama bokap mu?" tanya Tara. Menghentikan rasa malu yang tadi menyerangku.

Sadwa mengedikkan bahunya. "Yah begitulah."

"Atau jangan-jangan, kekasihmu yang jadi alasan kamu kembali ke perusahaan," goda Reksa.

Lagi, pria itu menyulut godaan menyebalkan. Padahal Tara sudah mengalihkan pembicaraan kepada hal lain.

Aku yang malas digodai terus akhirnya memilih membuka mulut. "Ya mau bagaimana. Demi masa depan yang cerah, calon suamiku harus bekerja lebih keras lagi."

Sadwa melirikku. Aku mengabaikannya. Memilih tersenyum mendengar teriakkan menggoda Reksa.

"Wah, ternyata hubungan kalian sudah sangat serius ya." Untuk pertama kalinya. Wanita yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya.

"Gak disangka ya ternyata Sadwa bisa serius juga. Aku pikir dia gak tertarik sama komitmen," ujar Reksa.

"Semua manusia awalnya memang begitu. Tapi kalau sudah menemukan yang tepat, niat itu pasti akan berubah," balasku. Menahan Sadwa untuk bicara.

Tara mengangguk setuju. "Itu benar. Seperti aku dan kekasihku." Pria itu merangkul Kristal dengan mesra. "Awalnya aku gak begitu tertarik serius dengan seorang wanita. Tapi sekarang, dia mengubah segalanya."

Kristal tampak malu-malu. Membuatku memutarkan kedua bola mataku malas. Lihatlah wanita itu, dia terlihat begitu malu dengan senyum itu. Sementara sedari tadi aku menangkap basah matanya yang terus saja melirik ke arah Sadwa.

TerikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang