6. Papa Kai

282 24 24
                                    

Hai-hai siapa yang kangen sama Enzo?

Maaf ya teman-teman tiap jadwal up "Diary Aruna" selalu nge-post satu bab doang. Aku belum sempet buat nulis banyak nih :")

Terimakasi atas dukungan teman-teman khususnya yang ngikutin ceritanya dari season 1. Kalian setia banget 😭

Baiklah silakan simaq cerita Enzo ini 😋

.
.
.
.
.
.
.

Sore ini Enzo datang berkunjung ke Ryana Coffee Shop untuk kesekian kalinya. Kalau tidak untuk mengapeli Aruna, maka siapa lagi kan?

Sebelum turun dari taksi yang ia naiki Enzo berkaca pada spion sambil merapikan rambutnya dan tersenyum lebar di sana.

"Mau ketemu pacarnya ya, Mas?'' goda si supir taksi.

"Enggak. Tapi calon istri orang.'' Kekeh Enzo sebelum akhirnya dia keluar dan membuat si supir taksi geleng-geleng kepala.

Langkahnya begitu ringan menuju kafe tak lupa sambil menebar senyum pada cewek-cewek yang lewat dan membuat mereka menjerit karena terpesona dengan ketampanan seorang Enzo Crystal namun, tiba-tiba langkahnya berhenti beberapa meter sebelum menuju pintu masuk. Netranya tertuju dengan sosok yang tidak asing baginya. Matanya tak berkedip sedikit pun. Sosok itu adalah yang dirindukan oleh Enzo selama ini. Dia adalah Kai. Laki-laki yang pernah menjadi papanya.

Kalau boleh jujur Enzo lebih suka dengan Kai dibandingkan Gerald. Meski pada kenyataanya Kai telah membuangnya dan mungkin saja sudah melupakannya namun, kasih sayang yang pernah Kai berikan padanya dulu tak pernah Enzo lupakan. Sangat berbeda dengan Gerald yang dari Enzo kecil tak pernah sekalipun menunjukan rasa sayangnya. Mungkin karena dari awal saat Enzo telah kembali pada Gerald anak itu tidak pernah bisa menerima kehadirannya. berkat itulah Gerald merasa jengkel dan memaksa Enzo melupakan Kai dengan berbagai cara seperti membuat anak itu sibuk dengan pelajarannya. Bahkan menghukumnya apabila Enzo tidak dapat mengerjakan berbagai perintah dari papa.

Saat masih sekolah Enzo pernah dihukum dikunci di dalam kamar dengan berbagai tumpukan buku untuk dipelajari dalam semalam agar ia bisa meraih juara di kelas disebabkan sebelum itu nilai Enzo turun drastis.

Tiba-tiba mata Enzo berkaca-kaca. Ia ingin sekali memeluk Kai memanggilnya dengan sebutan papa. Dadanya terasa perih melihat pemandangan di depannya. Kai tidak hanya sendiri melainkan bersama Ryan bahkan dengan ringannya Kai bisa tertawa dengan calon suami Aruna itu. Hal itu memantik kecemburuannya pada Ryan.

Sudah lama sekali Enzo tidak pernah bertemu dengan Kai. Kira-kira bagaimana reaksi Kai padanya saat tahu Enzo ada di sini? Pikirnya.

''E-n-o.'' TIba-tiba sebuah suara membangunkan lamunannya dan suara itu berasal dari perempuan berhijab pemilik senyum termanis. Aruna. Laki-laki itu terperanjat.

''Kenapa kamu gak masuk?'' tanya Aruna dengan bahasa isyarat.

''Ah, anu--'' Enzo mengelus tengkuknya. Tidak tahu harus menjawab apa?

Sedang Aruna menelengkan kepala menunggu jawaban pria di hadapannya itu.

"Aruna,'' panggil seseorang dari belakang perempuan itu dan suara itu adalah dari Kai bersama Ryan yang sedang menuju menghampirinya. Segera Aruna mencium tangan Kai dengan takzim begitu pula menyapa Ryan dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada.

Mata Kai tertuju pada sosok laki-laki yang bersama putrinya sebelum ia bertanya Ryan menggumamkan nama laki-laki itu terkejut yang melihat kedatangannya untuk kesekian kalinya.

[3] Diary Aruna: Mentadabburi cinta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang